Resep Dabu-Dabu

Entah kenapa, akhir-akhir ini ketika memikirkan tentang menulis post yang isinya pendek, maka saya akan langsung teringat pada resep masakan. Hal ini terkadang membuat saya tak percaya sendiri. Rasanya tak menyangka, saya yang dulunya tidak bisa membedakan antara jahe dan kunyit, sekarang tiba-tiba bisa sangat menyukai memasak dan bahkan bisa percaya diri membagikan resep masakan di sini. Segala sesuatu memang butuh untuk berproses. Saya yang memasuki kehidupan rumah tangga tanpa dalam kondisi yang tidak tahu apa-apa tentang urusan dapur, pada akhirnya mengalami proses kehidupan hingga menjadi seperti sekarang. Soal resep-resep yang saya bagikan di sini, enak atau tidak enaknya bagi orang lain, setidaknya yang pasti sudah lulus uji di dapur, di lidah, dan di perut kami 😁.

Nah sekarang ini berhubung saya baru saja pulang dari Manado maka terpikirlah untuk membagikan resep masakan khas Manado yang super gampang: dabu-dabu.

Dabu-dabu ini adalah nama sambal mentah yang merupakan khas Sulawesi Utara, biasanya menjadi menu pelengkap untuk menemani ikan goreng atau ikan bakar. Selain Sulawesi Utara, daerah lain yang juga memiliki makanan khas berupa dabu-dabu adalah Maluku, hanya saja sedikit berbeda dengan yang dimiliki Sulawesi Utara, dabu-dabu Maluku biasanya masih ditambahkan air sehingga terlihat cair.

Sebenarnya kalau di-googling, ada banyak sekali resep dabu-dabu yang beredar di Internet. Duh, jaman sekarang apa sih ya yang tidak ada di dunia Internet? 😁. Hanya saja, menurut saya resep-resep itu rata-rata tidak sesuai dengan resep khas Sulawesi Utara. Ada saja yang melenceng. Entahkah bahannya atau cara pembuatannya. Yang akan saya bagikan di sini adalah resep yang diturunkan dari koki terbaik sepanjang masa hidup saya: mama saya sendiri 😘.

Dabu-dabu khas Sulawesi Utara

Untuk membuat dabu-dabu khas Sulawesi Utara, bahan yang perlu disiapkan adalah sangat sederhana, yaitu cabai rawit merah (kalau di Palembang bisa menggunakan cabai burung), bawang merahtomat (jauh lebih enak menggunakan tomat hijau yang berasa asam segar, untuk yang di Palembang bisa menggunakan tomat cung/tomat ceri yang masih berwarna hijau dan keras, namun kalau tidak ada tomat hijau, menggunakan tomat merah pun tetap akan enak), jeruk kunci (kalau di Manado jeruk ini disebut dengan nama lemon ikan, nama lainnya adalah lemon cui atau jeruk kalamansi), minyak goreng, dan garam.

Cabai rawit merah
Tomat hijau
Jeruk kunci alias jeruk kalamansi alias lemon ikan alias lemon cui

Untuk jumlah dari setiap bahannya pada dasarnya terserah kita, tidak terlalu ada patokannya. Tergantung kita ingin membuat berapa banyak dan seberapa tinggi level pedasnya. Jumlah yang akan saya tuliskan di sini sebenarnya hanya kira-kira saja, tapi hasilnya sudah pasti bakal enak juga 😊.

Dabu-Dabu

Bahan-bahan:

  • 10 buah cabai rawit merah
  • 4 butir bawang merah
  • 4 buah tomat hijau (atau tomat apa saja, yang penting masih tomat…hehehehe)
  • 3 buah jeruk kunci
  • 1 sdm minyak goreng/minyak sayur (gunakan minyak sayur tanpa aroma agar tidak mengacaukan rasa asam pedas sambal)
  • 1/2 sdt garam

Cara pembuatan:

  1. Mengingat dabu-dabu ini adalah sambal mentah, maka pastikan bahan-bahan yang digunakan (cabai rawit, bawang merah, dan tomat) dicuci bersih di bawah air mengalir dan kalau perlu dicuci ulang dengan air matang.
  2. Ulek kasar cabai rawit, iris tipis bawang merah, iris tipis tomat. Cabai rawit bisa juga hanya diiris, tapi kalo di lidah saya lebih terasa enak dan pedas jika cabainya diulek kasar.
  3. Campur ketiga bahan tersebut di atas, diamkan hingga keluar airnya.
  4. Peras jeruk kunci, campurkan airnya dengan campuran cabai, tomat, dan bawang merah. Masukkan minyak goreng dan beri garam.
Dabu-dabu. Ini tomat yang saya pakai sudah tidak begitu hijau lagi, tapi tetep nikmat kok..

Seperti itu saja caranya. Mudah sekali, kan?

Karena caranya yang mudah, cepat, serta bahan-bahannya yang gampang ditemui, maka tidak heran bila kami cukup sering membuat sambal ini di rumah. Kadang kalau saya hanya sempat memasak ikan goreng, maka daripada susah-susah bikin sambal balado atau sambal rica-rica, saya lebih memilih membuat sambal dabu-dabu ini saja. Ikan goreng sederhana pun menjadi istimewa ditemani dabu-dabu ini. Bagian yang paling saya nikamti adalah tomatnya, dan meskipun saya tidak begitu suka dengan bawang merah mentah, tapi kalau sudah makan dabu-dabu ini, ya sudah semua bawang-bawang itu pun saya sikat habis….hehehehe

Begitulah pemirsa, resep dabu-dabu dari saya.

Adakah yang tertarik untuk mencoba membuat dabu-dabu di rumah?

Rasanya yang pedas bercampur asam, membuat makanan yang ditemaninya bertambah nikmat di lidah
Seperti ini nih dabu-dabu khas Maluku. Lebih cair dan biasanya suka ditambahkan kemangi juga.

Iklan

52 respons untuk ‘Resep Dabu-Dabu

Add yours

      1. Hahahaha..iyaaa..bener banget. Nonton drakor masih bisa deh buat aku diganggu. Tapi klo lg nikmat makan yang beginian, please deh jangan ada yang tiba-tiba teriak, “Mammaaa….p*p*p!!” hahahahaha

      2. Nah td mau nulis gt takut kena lembaga jorokisasi hahaha kt suamiq “jgn berharap makan nikmat sampai anakmu SMP” hahahaha bisa lah klo dkntor mkn nikmat 😀

  1. OMG, langsung ngebayangin makan ikan bakar plus kangkung Manado yang krenyes2 itu, trus makannya dipinggir pantai Malalayang (kan dipinggir2 jalannya banyak tempat makan ikan bakar haha) Lis, aku sering buat dabu dabu disini, suami sukaa banget sambel ini, seger rasanya. Cuman ya jeruk kalamasinya disubsitusi dengan jeruk lain, soalnya ga ada.

  2. eh, ternyata gampang ya buatnya. Nggak perlu ngidupin kompor dan banyak peralatan masak. Jadi sore ini bisa langsung coba buat.
    *Itu kok ada iklan di gambar cabenya hihihi….

  3. Aku suka bikin ini Lis..

    Orang-orang rumah itu seleranya masakan yg asam-asam. Makanya pas liat resep dabu-dabu langsung dicoba dan serumah langsung suka, jadi ga liat-liat resep yg lain.
    tapi resep yg aku liat itu minyaknya dipanasin dulu tp ga nyampe mendidih sih, baru disiram ke sambelnya.

    Ternyata aslinya itu minyaknya ga dipanasin ya?

  4. Salah satu comfort food aku nih mbak (selain nasi padang): nasi anget, cakalang suir, tumis daun pepaya, sama DABU2 🙂

  5. Yeeeeeesss.. Alhamdulillaaaaah.. Cerita tentang makanan/ resep-resep masakan udah nggak dihiden lagi. Dimunculin lagi. Asiiikk.. Makasih Kak Lisaaaa.. 🙏🙏🙏

Thanks for letting me know your thoughts after reading my post...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Blog di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: