Sabun Asepso dan Masalah Alergi Kulit yang Bisa Diatasinya

Sudah pernah dengar sabun Asepso, belum?

Kalau saya sih sudah dari dulu mendengar dan tahu tentang sabun ini. Sejak dulu, sepengetahuan saya sabun Asepso adalah jenis sabun kesehatan yang cocok untuk mengatasi gatal-gatal dan juga efektif untuk membersihkan kuman di badan terutama untuk anak-anak yang super aktif. Tapi, meski sudah tahu dari dulu soal sabun ini, saya tidak pernah terpikir untuk mandi menggunakan sabun Asepso. Alasannya, karena saya tidak merasa butuh. Asepso adalah sabun kesehatan. Sementara yang saya butuhkan adalah sabun kecantikan….hehehehehe…

Sampai beberapa bulan yang lalu.

Begini ceritanya.

Apabila ada bagian dari diri saya yang membuat kepercayaan diri saya berkurang, maka itu adalah pada bagian tangan.

Sudah pernah saya cerita di sini bagaimana pergumulan saya dari sejak kecil sampai sekarang dengan telapak tangan yang hampir setiap saat basah karena saya menderita hyperhidrosis. Bukannya mengeluh atau tidak terima, namun bagaimanapun kondisi seperti ini sering menempatkan saya pada situasi yang kurang menyenangkan. Misalnya, ketika saya harus bersalaman dengan orang lain atau ketika saya harus berbicara dengan memegang mikrofon. Saya bukan orang yang tidak percaya diri dan saya selalu yakin bahwa saya bisa berbicara di depan umum dengan cukup baik. Tapi, setiap kali saya harus maju ke depan dan harus memegang mikrofon, saya akan merasa gelisah karena tahu saya tidak akan nyaman memegang mikrofon apalagi kalau harus berlama-lama. Kondisi tangan yang seperti ini memang menyusahkan (cuma sesama penderita hyperhidrosis yang bisa memahami sejauh apa menyusahkannya 😅 ), tapi karena kondisi ini sudah dari kecil saya alami, maka saya pun sudah terbiasa berusaha menyamankan diri meski sebenarnya tidak nyaman 🙂.

Sayangnya, yang akhirnya kemudian membuat saya sedih dan terus terang sempat membuat saya cukup kesal, adalah karena ternyata masalah dengan tangan saya tidak hanya berhenti di hyperhidrosis saja. Sejak hamil anak yang kedua, kulit tangan saya mulai mengalami alergi, sampai sekarang! Cukup aneh memang, karena alergi ini dimulai sejak kehamilan yang kedua tapi bahkan setelah kehamilannya sudah lama selesai pun, kondisi alergi ini tak juga membaik.

Alerginya terhadap apa saja?

Oh ada banyak!

Mulai dari sabun mandi, sabun cuci tangan, sabun cuci piring, deterjen baju, sabun colek, berbagai bahan pembersih (termasuk cairan pembersih kamar mandi), berbagai aneka jenis body lotion, sampai ke minyak telon!

Bisa terbayang kan bagaimana frustasinya saya karena semua bahan yang sehari-harinya akrab di rumah bisa membuat kulit tangan dan jari jemari saya menjadi kemerahan dan terkelupas. Bahkan, jika sedang sangat parah, kondisi alergi ini bisa sampai menyebabkan kulit saya keriput, terkelupas, dan berdarah. Parah sekali! 😥. Saya yang pada dasarnya sudah tidak nyaman dengan kondisi telapak tangan yang hampir setiap saat basah, masih lagi harus berkurang kepercayaan dirinya ketika bersalaman dengan orang karena kulit tangan saya yang rusak.

Tidak hanya ketika berhubungan dengan orang lain saja, namun kondisi kulit seperti ini juga menimbulkan ketidaknyamanan ketika saya sedang beraktivitas sendiri di rumah, seperti memasak misalnya. Rasanya higienitas menjadi berkurang bila saya memegang bahan makanan dengan kondisi tangan seperti ini. Untuk mengakalinya, saya pun selalu menggunakan sarung tangan plastik ketika sedang memasak terutama saat mencuci dan memotong bahan masakan. Menyusahkan sebenarnya memasak dengan sarung tangan plastik, tapi yah, mau bagaimana lagi kan?

Sudah berbagai macam usaha yang saya lakukan untuk mengatasi gangguan di kulit tangan saya ini.

Usaha pertama tentu adalah mengenali dan menghindari pemicu alerginya.

Karena saya alergi dengan sabun cuci dan aneka cairan pembersih, maka kiatnya adalah di rumah saya selalu memakai sarung tangan karet untuk mencuci piring, membersihkan kamar mandi, menyikat keset, mencuci kain lap, dan sebagainya yang berhubungan dengan cuci mencuci menggunakan tangan (syukurlah untuk baju bisa pakai mesin cuci). Di rumah saya selalu ada stok sarung tangan karet dan di tempat-tempat mencuci seperti di dapur, di halaman belakang, di kamar mandi, dan di laundry room selalu tergantung sarung tangan karet. Pernah suatu kali ada tamu di rumah. Ketika melihat saya mencuci piring pakai sarung tangan karet, tamu tersebut berpikir kalau saya terlalu menjaga kulit sampai perlu pakai sarung tangan begitu, padahal di Indonesia mencuci piring menggunakan tangan saja adalah sangat lumrah. Yah, tamu tersebut tidak tahu, betapa saya bergumul dengan kondisi kulit dengan alergi parah seperti ini 😢.

Selain menghindari aneka sabun cuci dan cairan pembersih, saya juga menjadi sangat selektif dalam memilih body lotion. Pada dasarnya saya tidak mengerti kandungan apa dalam produk body lotion yang dapat menjadi pemicu alergi ini, tapi kenyataannya ada produk body lotion yang jika saya pakai tidak memberikan reaksi apa-apa dan ada juga yang langsung memicu alergi saya.

Saya juga menghindari menggunakan sabun mandi yang mengandung aneka wangi-wangian dan lebih memilih sabun kesehatan, yang mana pada kenyataannya tidak semua sabun kesehatan juga sesuai dengan kulit saya. Saya benar-benar harus trial and error untuk memilih sabun mana yang paling tidak, tidak membuat kondisi alergi saya bertambah parah.

Usaha terakhir dalam menghindari pemicu yang bisa saya lakukan adalah tidak pernah lagi mengoleskan minyak telon ke anak-anak. Pilihannya kalau bukan pak suami yang mengoleskan minyak telon ke anak-anak, maka anak-anaknya sendiri yang mengoleskan minyak ke badan masing-masing 😁. Di antara semua pemicu, memang sabun cuci piring dan minyak telon adalah pemicu terbesar buat saya. Cukup sekali saja kena, maka sela jari jemari saya akan langsung kemerahan.

Merah-merah di sela jemari saya, ini saat lagi tidak begitu parah lho, kalo lagi parah maka bisa sampai berdarah dan kulit saya akan berkeriput 😦

Usaha kedua yang saya lakukan adalah dengan melakukan konsultasi ke dokter kulit.

Menurut dokter, kondisi yang saya alami ini adalah ini adalah penyakit eksim dan salah satu cara mengatasinya adalah dengan menjaga telapak tangan selalu kering………….?

Saat mendengar saran dokter tersebut, saya pun hanya bisa menarik napas panjang.

Saya, si penderita hyperhidrosis yang berpusat di telapak tangan, disarankan untuk menjaga telapak tangan agar selalu kering. Bingung, tapi yah, sudahlah.

Selain memberikan saran tersebut, dokter juga meresepkan salep racikan. Setelah beberapa waktu memakai salep tersebut, kondisi kulit tangan saya memang terlihat membaik. Bukannya sembuh benar memang, tapi setidaknya kondisi yang membaik itu sudah cukup membuat saya bahagia.

Sampai salepnya habis dan kondisi kulit saya justru semakin parah. Ingin kembali ke dokter lagi, tapi entah kenapa hati saya terasa berat. Apalagi ketika mendengar teman gereja yang bercerita kalau salah satu kenalannya juga mengalami yang seperti saya dan memang tak bisa sembuh juga meskipun sudah berobat sampai ke luar negeri.

Ya sudahlah.

Akhirnya saya pun membiarkan kulit saya begitu saja. Memang tetap ada usaha ya, yaitu menghindari pemicu alerginya semampu yang saya bisa. Tetapi usaha untuk menyembuhkan sudah tidak lagi saya lakukan. Sampai akhirnya, beberapa bulan yang lalu mama saya yang mengetahui kondisi saya, menyarankan untuk menggunakan sabun Asepso.

Saran mama saya tersebut adalah berdasarkan pengalaman papa saya yang bisa sembuh dari eksim di kulit kakinya setelah rutin mandi menggunakan sabun Asepso. Mengikuti saran tersebut, saya pun mencoba mandi dan cuci tangan menggunakan sabun batang Asepso yang berwarna hijau.

Sabun Asepso Hijau

Dan ternyata, puji Tuhan, sabun Asepso ini tidak saja hanya cocok dengan kulit saya yang sangat sensitif dengan sabun-sabunan, tapi juga sabun yang harganya relatif murah ini ampuh menyembuhkan kerusakan kulit yang saya alami bahkan dengan hasil yang  lebih baik dibanding salep dari dokter. Setelah beberapa waktu pemakaian, kulit di sekitar jari jemari saya akhirnya bisa kembali seperti sedia kala. Haleluya. Puji Tuhan.

Kulit mulus lagi berkat Asepso. Puji Tuhan!

Memang walau bagaimanapun pemicu alerginya tetap harus saya hindari ya. Saya tetap harus selalu memakai sarung tangan karet ketika cuci mencuci, tidak gonta-gonti body lotion alias tetap setia sama yang memang sudah terbukti tidak memicu alergi, juga tidak pernah menyentuh minyak telon. Tapi setidaknya, kalaupun secara tidak sengaja tangan saya terkena bahan yang bisa memicu alergi, sabun Asepso bisa membantu saya untuk menyembuhkan gejalanya.

Sejak itu saya pun tidak pernah berganti sabun mandi lagi. Setia pokoknya dengan sabun Asepso, yang meski wanginya sedikit berbeda dari sabun kebanyakan, tapi sudah terbukti menjadi sabun mandi dan cuci tangan yang terbaik untuk saya. Puji Tuhan juga meski dipakai sehari-hari dan sering (karena saya sering cuci tangan…hehehehe), tapi sabun ini tidak membuat kulit saya menjadi kering. Oh ya, satu hal lagi yang penting adalah, sabun ini tidak mengandung paraben…hehehe…

Kandungan dalam Asepso+ soap

Selain orang dewasa, sabun ini juga dapat digunakan oleh anak-anak. Anak saya yang besar, sejak masih bayi, kulitnya juga sensitif dengan sabun-sabunan yang mana gejala alerginya itu selalu muncul di bagian paha. Sudah sejak dia masih bayi saya beberapa kali berkonsultasi ke dokter tentang hal ini dan saya juga sudah mencoba berbagai jenis sabun yang katanya cocok untuk kulit sensitif. Sayangnya, dengan segala usaha itu, masalah kulit anak saya tak juga teratasi. Nah, karena sabun Asepso sudah terbukti di kulit saya, maka anak saya pun saya suruh menggunakan sabun Asepso ini. Puji Tuhan, ternyata benar, sabun Asepso juga bisa membantu mengatasi masalah kulit anak saya 😊.

Luar biasa memang ya, sabun Asepso ini sabun yang harganya relatif murah tapi ternyata memang tidak main-main kemampuannya dalam mengatasi masalah kulit. Jadi buat pemirsa yang membaca ini dan juga mengalami masalah dengan kulit (termasuk jerawat lho), boleh tuh dicoba Asepso+ soap, siapa tahu masalah kulitnya bisa teratasi seperti kami 🙂 .

Iklan

32 respons untuk ‘Sabun Asepso dan Masalah Alergi Kulit yang Bisa Diatasinya

Add yours

  1. Aku kadang suka alergi juga di sela tangan gatal kalo kebanyakan pake sabun colek buat nyuci kain lap, nyuci sandal jepit, dan sejenisnya. Sarung tangan karet pun saya selalu sedia. Jadi solusinya asepso ya. Dulu suami pakai asepso, namun saat saya konsekuen mandi pakai lifebouy cair. Dia gak pake lagi asepso. Jadi gak stok lagi. Berarti mesti tetep beli asepso buat jaga2, beruntung indogrosir seberang jual. Nice info, mbak Lisa 👍🙏

  2. Wah, terima kasih infonya, aku baru belakangan ini sela2 jari juga merah, padahal dari dulu (setau aku) gak ada alergi. tapi boleh dicoba nih. terima kasih ya kak infonya.. 🙂

  3. Ini sabun legendaris. Sejak saya kecil sudah kenal sabun ini. Waktu kecil orang tua selalu bilang pakai sabun Asepso kalau ada gatal di badan. Tak menyangka sabun ini juga ampuh buat menghilangkan alergi bagi penderita hyperhidrosis. Selamat, semoga sehat selalu.

    1. Banyak ternyata ya yang pke sabun ini, pdhl gk pernah ada perasaan iklannya di TV tp dipake di mana2 😁. Btw, knp klo di asrama perlu pake sabun semacam asepso ini? Sori nanya, aku gk pernah punya pengalaman di asrama soalnya

  4. Salam kenal mbak alice Saya indah, tangannya sama bgt kaya saya mbak, kalo kulitnya kering dia bisa merekah dan berdarah sakit tp gatel. Saya juga alerginya kebagian pas nglahirin anak pertama, ga ngeh juga karena si myk telon, pikirnya gara2 sabun cuci baju sm cuci piring jadi fokus nyari sabun2 yg cocok di tangan, eh tapi kenapa ni tangan ga sembuh2 berobat ke dokter salep abis ya kulitnya merekah lagi deh. Entah kenapa minyak telon anak2, saya ganti pake minyak tawon tangan saya berangsur pulih mbak. Sampe punya anak ke 3 dicoba lagi pake myk telon si kuning itu, tangan saya bener2 ga bisa langsung timbul bentol kecil berisi air. Dermatitis atopik yg melelahkan.

    1. Tp anehnya dulu wkt sama anak pertama, aku gak alergi sama sekali lho dgn minyak telon. Stlh anak kedua ini aja baru alergi 😭

      Masih bersyukur gk alergi sama sabun cuci ya, bener2 merepotkan klo kayak aku yg alergi sama ini itu…

  5. Salam kenal mbak, makasih sharingnya, saya sering kering malah tangannya, anak saya huga sensitive, bener udah pake Cetaphil dan sebamed masih blm ada perubahan, baca tulisann ini jd inget bapak juga dulu pake asepso dan hilanh jerawat dinpunggung, waah semoga cocok juga , nyona asepso lagi.

  6. Seperti teringatkan setelah membaca post ini untuk gunain Asepso lagi.
    Kulitku termasuk sensitive, ngga bisa gunain sembarang merk sabun.
    Terimakasih infonya,kak.
    Semoga sehat selalu.

  7. Halo mba, thanks for sharing ya. Ga sengaja nemu artikel ini. Sabun murah! Hore dong.. Aku masih di tahap cari2 sabun yg cocok untuk anakku yg punya DA juga. Kulitnya kering banget, perasaan dulu bayi ga gini2 amat. Makin kering dan sering garuk2 di umur 4 tahun ini. Terpikir mau coba cethapil restoderm tapi masih maju mundur, abis baca ini lgs beli Asepso, baru beberapa hari pake semoga ada hasilnya. Masih ada pe er cari body lotion yg cocok hehe

Thanks for letting me know your thoughts after reading my post...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: