Saat libur kenaikan kelas yang lalu, selain berlibur ke Taman Safari Indonesia di Bogor, kami juga sempat berlibur selama dua hari di Lembang. Meski hanya singkat, namun suasana Lembang yang sejuk, tenang, dan punya beberapa tempat wisata dengan pemandangan yang memanjakan mata, cukup membuat hati dan kepala seperti disegarkan kembali. Puji Tuhan…
Nah, selama berada di Lembang, kami menginap di Boscha Villas.
Saya menemukan vila ini ketika sedang mencari tempat untuk menginap di Lembang lewat Traveloka. Memang dari awal kami sudah ingin menginap di vila yang memiliki kolam renang pribadi karena rencananya kami ingin berenang sambil menikmati dinginnya Lembang…hehehehe… Ketemulah kami dengan Boscha Villas ini di Traveloka dan langsung naksir karena bila dilihat di Traveloka, vila ini memiliki beberapa kelebihan:
- Dari gambar-gambarnya terlihat bagus, estetik, dan bersih
- Harganya reasonable untuk satu unit vila dengan 2 lantai, 3 kamar tidur, 3 kamar mandi, dapur, ruang makan, ruang nonton, serta kolam renang pribadi dengan pemandangan ke arah bukit dan lembah
- Secara lokasi tampak pas karena dari Google Map terlihat jarak antara vila ini dengan lokasi wisata seperti Farmhouse dan Floating Market adalah cukup dekat
- Review di Traveloka termasuk impressive
Keempat poin di atas itu yang membuat kami memesan satu unit Boscha Villas tanpa banyak pertimbangan lagi.
Boscha Villas terletak di desa Wangunsari, Lembang. Hanya ada dua unit yang ditawarkan, yaitu Boscha Villa 101 dan Boscha Villa 102, di mana masing-masing unit memiliki kolam renang pribadi. Kami menginap di vila ini selama dua malam, dan selama berada di sini, kami bisa melihat serta merasakan beberapa kelebihan yang dimiliki oleh Boscha Villa ini sambil di saat yang sama kami juga mengalami sendiri kekurangan yang dimiliki oleh vila estetik bergaya rustic bohemian ini.
Lalu seperti apa cerita kami selama menginap di Boscha Villas ini, apa saja kelebihan dan kekurangan tempat ini, serta apa yang menjadi kesimpulan dari kesan yang kami dapatkan setelah menghabiskan waktu selama dua malam di sini? Yuk mari, kita bahas semua satu demi satu yaaa…
Cerita Kami di Boscha Villas
Di hari kedatangan kami ke Lembang, dalam perjalanan dari Bogor menuju Bandung, staf Boscha Villas menghubungi saya untuk memastikan jam berapa kami rencananya akan tiba. Karena saat itu perjalanan sedang luar biasa macetnya, maka saya informasikan kalau kami akan tiba cukup malam, mungkin di atas pukul 9, karena kami juga berencana untuk singgah makan malam dulu begitu tiba di Lembang. Beberapa waktu kemudian, ketika kami masih di perjalanan, kembali saya dihubungi oleh staf vila yang memberitahukan untuk menghubungi mereka jika sudah dekat Lembang supaya mereka bisa membantu mengarahkan kami untuk melalui jalur yang aman menuju vila. Info dari staf tersebut, jalur sesuai arahan Google Map adalah jalur yang berbahaya karena curam dan sudah beberapa kali terjadi ada kendaraan yang tergelincir di situ. Oalah!
Sesuai perkiraan, kami tiba di Lembang setelah jam sudah menunjukkan pukul sembilan lewat. Saat itu kami sudah lelah dan kelaparan. Melihat ada Domino’s Pizza, kami pun singgah untuk makan malam kilat di situ. Selesai makan malam, kami langsung cabut menuju Boscha Villas. Sesuai anjuran, saya pun menghubungi staf Boscha Villas yang pada malam itu ternyata sudah berganti shift. Dan di sinilah berbagai kebingungan terjadi, karena sungguhlah arahan dari stafnya sangat membingungkan…huhuhuhuhu… Saking bingungnya, kami sampai beberapa kali tergoda untuk mengikuti arahan dari Google Map saja, tapi dari staf vila mewanti-wanti untuk jangan, karena jalurnya yang berbahaya. Puji Tuhan, setelah sekitar dua kali memutari jalan yang sama, pada akhirnya bisa juga kami berada di jalan yang benar menuju Boscha Villas. Yang mana ternyata pemirsa, jalan yang benar itu harus melewati komplek demi komplek. Mulai dari yang biasa, berganti ke yang mewah, sampai ke perkampungan yang jalannya kecil serta rusak 😅. Benar-benar ya, rasanya lelah menjalani perjalanan ke Boscha Villas malam itu, mana sudah cukup larut kan dan kami sendiri sudah kelelahan dalam kemacetan sepanjang Bogor – Bandung yang sebelumnya kami jalani.
Perjalanan malam itu pun menjadi terasa sangat jauh, karena itu bahagia sekali rasanya begitu pada akhirnya bisa juga kami tiba di lokasi Boscha Villas….
Yang ternyata tampak gelap….
Begitu gelap hingga membuat hati terasa enggan untuk turun.
……..
Suami yang juga berbagi keenganan yang sama, pada akhirnya memutuskan untuk turun sendiri dan mengecek keadaan di dalam. O ya, staf yang sedari tadi berkomunikasi dengan kami memang sudah ada di situ juga untuk menyambut kami. Orangnya sih tampak baik ya, tapi tempatnya yang terlihat meragukan…hikkkss….
Tak berapa lama setelah suami turun dan mengecek kondisi di dalam vila, suami kembali lagi ke mobil dan membawa kabar yang kurang mengenakkan. Menurut suami, kondisi di dalam sebenarnya cukup bagus, interiornya kurang lebih sama dengan foto-foto yang kami lihat, tampak bagus dan bersih sebenarnya, hanya saja yang bermasalah justru adalah bagian yang paling penting, yaitu kamar!
Kenapa?
Karena begini pemirsa, kamar di vila ini memang ada tiga. Satu kamar di bawah, dua kamar di atas. Kamar di bawah adalah double bed, sementara kamar di atas yang satu double bed dan satunya lagi twin bed. Setiap kamar memang dilengkapi dengan kamar mandi. Lalu kenapa tidak bisa dipakai? Karena oh karena, pertama seprai di twin bed ada bercaknya. Dan kedua yang paling penting adalah tangga menuju lantai dua yang tampak membahayakan. Itu artinya, demi alasan kebersihan dan keamanan, maka satu-satunya kamar yang bisa kami pakai adalah kamar di lantai bawah.
Persoalannya adalah, bagaimana kami berempat bisa muat tidur dalam satu tempat tidur????
Huhuhuhuhu…..
Dalam kekalutan karena sudah lelah dan tidak menyangka kalau kondisinya akan tidak mengenakkan seperti ini, kami sempat berusaha mengurus pembatalan pemesanan kami. Tapi jelas sudah terlambat, di Traveloka tidak bisa dibatalkan lagi. Kami juga sudah bingung sih, kalau dibatalkan lalu kami mau kemana? Sekarang sudah malam dan kami tidak tahu apakah ada hotel yang cukup baik untuk kami tinggali malam itu.
Akhirnya, meski masih sangat enggan, kami pun memutuskan untuk beristirahat di vila yang sudah kami bayar ini. Pikirannya saat itu, setidaknya untuk malam ini saja lah. Kalau bagaimana-bagaimana, ya tinggal besok cari tempat menginap yang lain. Staf vila pun membantu kami menurunkan barang-barang sambil beberapa kali meminta maaf dengan sangat sopan kalau ternyata kondisinya tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Cara stafnya yang sangat sopan inilah yang sejujurnya menjadi salah satu pengobat kegundahan kami malam itu…hehehehe….
Karena saat itu sudah sangat malam dan kami sudah benar-benar kelelahan, maka saya sendiri tidak lagi terlalu ingin mengeksplorasi isi vila ini. Yang dipikirkan adalah segera mandi lalu beristirahat, meski masih bingung bagaimana mengatur agar kami berempat bisa muat tidur di satu tempat tidur.
Dan ternyata pemirsa, persoalan tidak hanya berhenti di situ saja. Kami pun masih harus menghadapi persoalan dengan air panas yang sangat sedikit…huhuhuhu…. Jadi kan karena kami hanya bisa menggunakan kamar mandi yang di bawah saja, maka kami mandi secara bergantian. Anak-anak dulu baru orangtua. Saat anak-anak mandi saja, airnya sudah mulai berkurang hangatnya. Setelah selesai mereka mandi, saya masih tunggu dulu sekitar 15 menit baru saya mandi. Awalnya sih masih lumayan hangat ya, eh hanya beberapa menit kemudian airnya sudah berubah sangat dingin. Di Lembang, malam-malam, dan mandi air dingin, jadilah saya sempat menggigil hebat…..hikksss….
Setelah persoalan mandi dan air terlewati, kami pun memutuskan untuk bersiap istirahat saja. Tentu sebelumnya kami berdoa bersama dulu. Bersyukur sama Tuhan karena paling tidak pada malam itu kami berada di tempat yang aman untuk beristirahat. Kami juga memohon sama Tuhan supaya keberadaan kami di vila ini, sebagaimanapun persoalannya, tetap diberkati Tuhan.
Selesai berdoa, kami tidur.
Yang mana, amazingly, ternyata bisa lho tempat tidur itu memuat kami berempat 😁😁😁😁.
Dan tempat tidurnya itu lho, empuukkk banget. Bantalnya juga, empuk paripurna hingga kami tidur sangat nyenyak sampai pagi!
Lebih amazing lagi, karena ternyata di pagi hari yang cerah, vila ini tampak sangat bagus dan nyaman! Saking nyamannya, kami sampai memberanikan diri mencoba naik turun tangga yang tampak berbahaya itu. Memang tangganya tetap sih terasa kurang mantap dipijak. Harus hati-hati dan pelan-pelan sekali. Tapi yah, bisa laaahhh pokoknya 😅.
Di pagi hari yang cerah itu kami pun bisa menikmati waktu santai di vila ini dengan kopi, Lemonilo goreng, dan berenang, sebelum kemudian kami keluar untuk berjalan-jalan menikmati Lembang.


Di malam harinya sekembali dari jalan-jalan, kami kembali bersantai menikmati suasana malam di vila ini dengan nonton di ruang nonton di atas lengkap dengan Pop Mie di tangan masing-masing, kami bahkan bisa memutuskan untuk menggunakan salah satu kamar (yang spreinya bebas bercak tentu) di lantai atas ini supaya kami bisa tidur dengan lebih leluasa.
Esok paginya, cuaca ternyata hujan, kami pun menikmati udara yang semakin terasa dingin di vila ini dengan Lemonilo Kuah Kari Ayam dan selanjutnya masih bersantai sebelum bersiap untuk check out.
Highlight berlibur di vila ini memang adalah bagian mie instannya…
Hahahahahaha….
Kapan lagi kan ya bisa puas menikmati mie instan tanpa rasa bersalah atas nama sedang liburan di vila? 😆
Puji Tuhan, meskipun pada awalnya enggan untuk tinggal di vila ini, namun pada akhirnya bisa juga kami menikmati semua yang bisa dinikmati di sini hingga waktu-waktu yang kami lewatkan di vila ini pun terasa menyenangkan.

Boscha Villas, Vila Bergaya Rustic Bohemian
Nah, kalau di atas saya sudah bercerita tentang bagaimana pengalaman kami sewaktu menginap di Boscha Villas, sekarang saya mau menunjukkan nih, seperti apa penampakan vila bergaya estetik nan kekinian ini. Yuk, dilihat satu per satu foto-fotonya yaaa…













Cantik kan vilanya?
Secara desain memang bagus dan hampir semua sudutnya cocok buat dijadikan lokasi foto untuk dipajang di media sosial. Bagi yang senang foto-foto serta berpose, cocok deh menginap di sini…hehehehehe… Namun kelebihan vila ini tak hanya di desain saja, terdapat juga hal-hal lain yang menjadi keunggulan Boscha Villas meski di lain sisi terdapat juga kekurangan yang cukup berpengaruh terhadap kenyamanan penyewa vila ini.
Keunggulan Boscha Villas
Bila didaftarkan, maka berikut adalah beberapa keunggulan Boscha Villas menurut kami.
- Desainnya bagus, sehingga meski berukuran kecil namun memuat semua yang diperlukan oleh penyewa.
- Tema dekorasinya kekinian, estetik dari sejak gerbang depan sampai ke semua sudut ruangan.
- Bersih (air kolamnya juga bersih).
- Harganya termasuk bersaing bila dibandingkan dengan vila lainnya di sekitaran Lembang yang menawarkan fasilitas yang kurang lebih sama.
- Fasilitas cukup lengkap. Semua kamar tidur dilengkapi dengan kamar mandi serta peralatan mandi standar. Dapur dapat digunakan dengan cukup nyaman. Di area kolam renang terdapat peralatan bakar-bakaran, jadi bisa tuh kalau mau barbeque party at night.
- Pemandangan dari area kolam renang sangat indah dan sejuk.
- Keindahan vila, kelengkapan fasilitas di dalamnya, kesejukan pemandangan di sekitarnya, serta suasana santai ala-ala Bali yang ada di sini membuat vila ini sangat cocok dijadikan tempat healing bersama keluarga atau teman-teman dekat.
- Staf pengelola vila sangat ramah.
- Lokasi sangat dekat dengan tempat wisata di Lembang seperti Farmhouse dan Floating Market.
- Tersedia jaringan internet dengan kecepatan yang cukup.
Kekurangan Boscha Villas
Sayangnya, tak semua tentang Boscha Villas ini adalah unggul dan baik. Kekurangannya juga cukup signifikan…hikkss… Sayang sekali sih sebenarnya.
- Akses menuju vila seperti yang saya ceritakan di bagian atas tadi yang mana hal ini berpotensi membuat penyewa menjadi serba salah. Mengikuti petunjuk dari Google Map berisiko menghadapi jalan yang curam dan berbahaya. Mengikuti petunjuk dari pengelola, maka harus masuk melalui beberapa perumahan dan melewati gerbang yang dijaga satpam, kesannya jadi seperti penyusup kan 😅. Selain itu, jalan perkampungan yang dilewati juga sangat kecil, terbayang kalau ternyata ada warga yang berpesta dan membuat tenda di jalan, duh bagaimana lagi itu bisa dilewati? 😅. Yang saya sesali, seharusnya informasi mengenai akses yang seperti ini sudah diberitahukan sejak awal sewaktu kami menghubungi pengelola sebelum proses pemesanan kami finalkan di Traveloka. Menurut kami informasi ini sangat penting diberitahukan agar penyewa sudah bisa mengantisipasi rasa tidak nyaman terkait akses ini sebelum deal untuk menyewa.
- Dalam beberapa hal terlalu estetik hingga mengorbankan fungsi bahkan keamanan. Paling tidak ada enam elemen Boscha Villas yang menunjukkan hal ini:
- Yang paling menonjol adalah soal tangga. Desainnya bagus sih, tapi jauh dari kata kokoh. Di beberapa pijakan bahkan sangat terasa goyah. Jangankan untuk anak-anak dan lansia, untuk orang dewasa muda saja berbahaya.
- Tabletop dapur yang terbuat dari kayu, meski cantik namun mengakibatkan laci dapur tempat penyimpanan peralatan makan menjadi lembap. Bikin ragu deh menggunakan peralatan makan yang disediakan vila, untung kami memang membawa sendiri peralatan masak dan makan kami.
- Gantungan tanaman sintetis terutama di kamar bawah itu cukup mengganggu, apalagi bagi yang bertubuh tinggi seperti anak saya yang pertama. Beberapa kali tuh kepalanya beradu dengan si hiasan gantung 😅.
- Di balkon atas terdapat dek dengan ketinggian yang berbeda sedikit saja dengan dinding pembatas balkon, sekali lagi meski cantik tapi harus berhati-hati sekali kalau membawa anak-anak ke area ini yaaa….
- Keranjang sampah dari rotan memang cantik sih, tapi kalau modelnya bertutup dan harus dibuka tutup dengan tangan sih, kayaknya kurang higienis ya. Saya sih lebih memilih tempat sampah biasa saja dengan sistem buka tutup pijakan.
- Rak gantung di bawah cermin di kamar, memang cantik sih karena penuh ukiran, tapi jadinya hampir tidak bisa dijadikan tempat untuk meletakkan barang-barang seperti peralatan kosmetik, botol parfum, dan sebagainya.
- Meski vila ini cukup bersih, tapi kebersihannya harus ditingkatkan lagi terutama untuk urusan seprai. Seharusnya kalau seprai sudah ada bercak dan tidak bisa dihilangkan, lebih baik jangan dipakai lagi karena tamu akan berpikir kalau seprainya tidak dicuci.
- Persoalan air panas, seharusnya jangan sesedikit itu, apalagi karena ini di Lembang yang udaranya dingin sekali maka urusan air panas adalah sangat krusial.
- Wastafel di kamar mandi bawah mampet
- Lalatnya lumayan yaaaa…..hahahaha……. Hal ini benar-benar mengurangi kenyamanan karena jadinya tidak bisa meninggalkan makanan apa-apa di atas meja makan.





Saran untuk Boscha Villas
- Tentu ya yang sudah baik ditingkatkan dan yang kurang-kurang itu tolong dong diperbaiki. Apalagi soal urusan tangga. Waktu kami check out sih dari pengelola bilang kalau mereka juga sedang mempertimbangkan untuk mengganti tangganya dengan tangga yang mantap dan kokoh. Semoga ya memang bisa segera seperti itu untuk menghindari kecelakaan yang tentu tidak diinginkan siapapun.
- Kalau bisa disediakan dong air hangat untuk kolamnya supaya bisa berenang kapan saja dengan nyaman tanpa takut kedinginan 😁.
- Kesetnya perlu ditambah terutama untuk area kolam supaya lantai di dalam tidak basah-basahan.
Kesimpulan
Dari penjabaran panjang lebar saya di atas, maka bisa terlihat ya kalau sebenarnya kami menikmati saat-saat yang menyenangkan di vila ini. Suasananya asyik dan santai, hingga membuat hati rindu ingin merasakannya lagi.
Tapi nih, kalau kondisi vila masih seperti yang saya tuliskan di sini, maka kami masih enggan untuk menyewa vila ini lagi. Harapannya sih kelak vilanya memang diperbaiki yang kurang-kurang ya supaya kapan-kapan masih tertarik menikmati suasana santai dan sejuk ala Lembang di Boscha Villas lagi 😊.
hmm kok gua gak bisa liat foto2nya ya lis?
Kok gak bisa ya Man? 😥
wah iya, liat tangganya aja deg2an. trus sampe musti disanggah gitu yaa. padahal overall bagus yaa, tapi kalau tidak didukung kebersihan dan keamanannya juga jadi minus yaa.
Iya, jadi super minus kan… Sayang banget