Terakhir kali saya pergi ke salon sebelum pandemi itu adalah di tanggal 15 Februari 2020. Waktu itu hari Sabtu, selagi menunggu anak saya yang besar les, saya ke salon ditemani suami dan si bungsu. Keputusan gunting rambut saat itu sebenarnya cuma karena lagi pengen aja punya rambut pendek, bukan karena memang lagi butuh digunting. Jadilah di hari itu rambut saya yang biasanya panjang melewati bahu, menjadi benar-benar hanya sebahu saja.
Yang gak disangka, selang sebulan setelahnya, pandemi datang dan kami sekeluarga memutuskan untuk menahan diri gak keluar kalau bukan untuk keperluan yang penting-penting banget yang mana yang masuk dalam kategori itu hanyalah pekerjaan karena menyangkut hajat hidup. Selebihnya ya, kalau bisa dilakukan di rumah, mending dilakukan di rumah saja dan itu termasuk urusan gunting rambut.
Sudah sejak awal pandemi, suami dan anak-anak hanya menggunting rambut di rumah. Rambut anak-anak digunting oleh suami sementara rambut suami awal-awalnya masih saya bantu buat guntingin tapi belakangan dia sudah bisa gunting sendiri. Jadi urusan rambut suami danΒ anak-anak aman….
Trus apa kabar dengan rambut saya?
Inilah yang menjadi masalah.
Rambut saya tak kunjung digunting karena saya ragu menggunting rambut saya sendiri, sementara suami juga ogah menggunting rambut saya karena kuatir hasilnya nanti berantakan dan berujung di saya mewek π. Mana mikirnya, ah rambut cewek ini kaann…gak apalah dibiarin panjang…. Maka jadilah, rambut saya dibiarkan bertumbuh panjang begitu saja hingga bulan bahkan tahun berganti π .
Sampai kemudian setelah genap dua tahun dari sejak terakhir saya ke salon itu, rambut saya sudah menyentuh pinggul. Gak ada yang sangka kan kalau keputusan menggunting pendek rambut di Februari 2020 jadi persiapan buat rambut saya gak pernah kena gunting rambut lagi sampai dua tahun kemudian π .

Sebenarnya gak masalah rambut ini terus bertumbuh panjang, asal bertumbuhnya sehat.
Yang jadi masalah adalah karena rambut saya memanjang dengan tidak teratur π.
Rambut saya ini memang tipis sekali, tapi meski tipis, saya juga punya banyak baby hair termasuk di bagian tengkuk. Seiring rambut saya yang bertambah panjang, baby hair saya itu juga ikut bertumbuh panjang hingga membuat rambut saya seperti terbagi dua yaitu bagian luar yang panjang sekali sampai ke pinggul dan bagian dalam yang panjangnya hanya kurang lebih setengah punggung. Masalah gak teratur itu masih ditambah lagi dengan masalah ujung-ujung rambut yang makin kering dan mulai pecah bikin rambut saya bener-bener keliatan gak sehat…huhuhuhuhu…
Inilah yang kemudian akhirnya bikin saya berkeputusan untuk segera menggunting rambut saya.
Gunting rambutnya sendiri tentu saja, karena sampai dengan saya menulis ini, saya masih belum berani membawa diri melangkah ke luar rumah hanya untuk menyambangi salon.
Tapi menggunting rambut sendiri juga resikonya besar, karena bagaimana jadinya kan kalau sampai salah gunting? Rambut adalah mahkota, sekarang mahkota saya sudah rusak karena tumbuh tidak teratur dan mulai kering ujung-ujungnya, masak saya rela mahkota saya tambah rusak gara-gara hasil gunting tangan saya sendiri? Huhuhu… Jangan sampailah!
Karena saya takut salah menggunting rambut, maka saya pun mencari tutorial menggunting rambut sendiri di Google. Saya mencari teknik menggunting rambut sendiri yang paling gampang dengan hasil akhir pengguntingan yang kalau dilihat dari belakang bukan yang rata lurus gitu tapi yang agak oval. Puji Tuhan, setelah mencari beberapa hari, akhirnya tadi malam saya menemukan juga tutorial yang membuat saya yakin bisa saya lakukan dengan hasil yang sesuai dengan harapan itu di sini.
Karena merasa yakin, maka hari ini juga tutorial itu langsung saya eksekusi.
Untuk persiapannya sendiri, jelas butuh gunting rambut ya. Gak boleh pakai gunting dapur, gunting kertas, apalagi gunting rumput π€£. Untuk yang satu ini sih sudah aman, karena sudah sejak lama kami di rumah punya sepaket alat gunting rambut lengkap sama jubahnya juga π. Gara-gara pandemi nih, kalau suami sebelumnya hanya punya sepaket alat cukur, maka setelah pandemi melanda dia jadi minta disiapkan juga alat-alat buat pangkas rambut. Alat gunting rambut yang kami punya lumayan lengkap, ada gunting rambut biasa, gunting rambut sasak, hair clip yang biasa dipakai di salon-salon, pisau cukur, sama jubahnya juga. Sebenarnya untuk gunting rambut dengan metode seperti di tutorial ini, saya hanya perlu gunting rambut biasa saja, tapi biar supaya berasa gunting rambut di salon, maka jubahnya juga saya pakai….yang mana terbukti gak perlu juga sih, karena dengan cara gunting begini maka rambutnya gak akan nempel ke mana-mana π.
Selain gunting, yang perlu disiapkan selanjutnya adalah kondisi rambut yaitu harus basah. Supaya afdol karena rambut saya tipis jadi kalau basah itu cepet banget keringnya, maka saya gak basahin rambut pakai air, tapi pakai L’oreal Studio Pure Wet milik para lelaki kesayangan di rumah π.
Setelah rambut saya basahin pakai gel, rambutnya saya sisir selurus mungkin trus bagi dua sama rata dari depan ke belakang lalu disatukan dengan ikat rambut tepat di bawah dagu., seperti ini….

Seperti yang terlihat pada judul serta gambar di atas, metode gunting rambut yang saya pakai ini adalah Beard Haircut Technique.
Sebenarnya kalau di tutorialnya hanya diajarin untuk pakai 1 ikat rambut saja, tapi karena rambut saya panjang banget, maka supaya lebih bisa terkontrol, saya pakai sampai 3 ikat rambut. Nah, rambut saya akan saya gunting di bagian bawah dari ikat rambut yang ke-3 itu. Maklum ya baru sekali ini nyoba gunting rambut sendiri, jadi tetap masih harus berhati-hati dengan gak menggunting rambut terlalu ekstrim π. Yang paling penting buat saya, saya tahu kalau saya guntingnya di bagian itu, maka rambut saya hasilnya akan teratur alias gak panjang di luar pendek di dalam lagi, serta semua ujung yang pecah pasti ikut kebuang.
Setelah sudah oke, maka dimulailah proses pengguntingan rambut yang sempat direkam oleh suami saya ini…
Bener-bener memang teknik gunting rambut sendiri ini tuh gampang banget. Prosesnya bentar banget doang, karena tinggal digunting sret sret (walau di video keliatan yak tangan saya kaku banget waktu ngegunting, maklumlah tangan ini belom terlatih jadi tukang gunting rambut π) trus habis itu tinggal dirapikan sedikit, kalau perlu pakai teknik gunting yang diarahkan 90 derajat ke arah rambut (teknik ini baru saya tahu juga setelah nonton tutorial sih…wkwkwkwk). And yes, just like that, my hair problem was solved. No drama. Nice and easy!
Total waktu yang saya butuhkan untuk menggunting dan merapikan hanya kurang lebih 5 menit. Cepat banget, kan? Setelah itu karet rambutnya tinggal dibuka supaya hasilnya bisa terlihat. Bagian ini sih yang bikin deg-degan, karena sungguh saya berharapnya hasilnya benar-benar oval, jangan lurus pliiiisss…..
Daaan tadaaa!!!!


Hasilnya bener-bener sesuai dengan yang diharapkan! Puji Tuhan. Suami bilang juga hasilnya bagus, good enough-lah untuk ukuran gunting sendiri, ekspress pulak kan π . Mana asiknya lagi, metode ini tuh termasuk metode yang bersih karena gak bikin rambut berceceran di lantai, seperti yang saya bilang tadi di atas sebenarnya gak perlu banget tuh pakai jubah gunting rambut. Mantap lah memang pokoknya teknik Beard Haircut gini π.
Kelar sama urusan gunting menggunting dan karena sudah puas sama hasilnya, maka sudah deh saya tinggal beberes trus mandi trus keringin rambut biar segera bisa lihat hasilnya bagaimana setelah rambutnya kering. Sudah yakin pasti bagus juga sih, cuma kan tetep aja penasaran pengen liat π.



Puji Tuhan…. Bersyukur banget bisa menemukan metode Beard Haircut ini. Beneran, saya puas dengan hasilnya, rambut saya gak kepanjangan dan berantakan lagi, bagian-bagian yang rusak juga sudah dadah bye-bye. Many thanks-lah pokoknya buat orang-orang di dunia per-internet-an yang bersedia membagikan ilmu yang sungguh sangat berguna seperti ini. Dengan sudah tahu bagaimana cara menggunting rambut sendiri yang mudah tapi dengan kemungkinan berhasil yang tinggi, maka kedepannya andai kondisi sudah aman sekalipun, metode ini tetap bisa dipakai. Lumayan kaann bisa dipakai untuk merapikan dan menggunting ujung-ujung rambut yang sudah mulai rusak tanpa perlu harus ke salon π.
Begitulah pemirsa cerita saya soal pengalaman menggunting rambut sendiri yang baru sekali ini saya lakukan di seumur hidup saya. Saking berharganya pengalaman ini dan pengen cepet-cepet diceritain di sini, maka rela deh bela-belain nulis ini menjelang tengah malam gini…hehehe… Selamat istirahat, semua. Tuhan memberkati! π .
PS:
Warna rambut saya kalau gak dicat, memang suka berubah-ubah. Aslinya warna rambut saya cokelat, tapi kalau kena sinar matahari bisa terlihat memerah. Trus kalau rambut saya pendek, warnanya akan lebih gelap. Semakin panjang rambut, warnanya akan semakin terang… Aneh memang rambut saya ini. Makanya dulu saya kadang ngewarnain rambut saya supaya warnanya bisa lebih rata dan konsisten. Terakhir saya warnain rambut tuh kalau gak salah pertengahan atau menuju akhir 2019, setelah itu sudah gak pernah lagi, makanya seperti yang keliatan di foto-foto di atas, tak ada konsistensi pada warna rambut saya π€£.
Ya ampun Lis, itu pas rambut lagi dikaret2in itu, plek ketiplek sama si abang. Memang pandemi ini bikin kita jauh lebih kreatif, dan bisa melakukan apa aja yang tadinya gak kepikiran. Good job, Lis!
Hahahaha…jadi mirip ya kayak gitu? π
Iya bener, pandemi bikin jadi belajar banyak hal. Selalu memang ada berkat hikmah yang Tuhan kasih di balik semua peristiwa