Alasan Mengapa Minyak Kelapa Sawit Tetap Menjadi Pilihan yang Terbaik

Saya yakin, bahwa seluruh yang baca tulisan ini hampir semuanya punya minyak sayur di rumah dan seluruhnya pasti pernah makan makanan yang diolah dengan menggunakan minyak sayur. Di rumah, kami pakai minyak sayur yang terbuat dari kelapa sawit yang memang merajai pasaran minyak sayur di tanah air tercinta Indonesia. Selain minyak kelapa sawit, di rumah juga biasanya saya menyediakan extra virgin olive oil dan extra light olive oil. Tapi yang sering dipakai ya si kelapa sawit alias palm oil itu. Olive oil hanya saya gunakan misalnya untuk salad atau untuk baking atau untuk memanggang ikan di oven.

Tulisan ini saya buat setelah kegalauan yang saya alami sejak minggu kemarin oleh karena minyak goreng ini. Ceritanya, di suatu malam, ketika anak-anak sudah tidur dan suami masih berurusan dengan pekerjaannya, seperti biasa saya suka iseng browsing dengan HP, lalu entah kenapa malam itu saya terpikir untuk mencari tahu tentang minyak sayur. Dari hasil browsing, saya pun nyasar ke sebuah artikel yang mengatakan kalau minyak kelapa sawit itu harus benar-benar dihindari karena tidak sehat. Menurut artikel tersebut, jika ingin sehat, maka sebaiknya beralih ke minyak kelapa alias coconut oil.

Membaca itu membuat saya terkejut.

Bukan terkejut karena disebut bahwa minyak kelapa adalah pilihan yang lebih sehat, tapi karena disebutkan bahwa minyak kelapa sawit dapat meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, dan sebagainya sehinga harus benar-benar dihindari. Benar-benarlah membaca artikel itu membuat saya menjadi stress sendiri malam-malam 😅.

Namun, meski terkejut dan sempat membuat stress ketika membaca artikel itu, saya tidak lantas percaya begitu saja apalagi sampai serta merta membuat saya langsung mengambil keputusan membuang semua stok minyak kelapa sawit di rumah. Sebelum mengambil keputusan, saya harus mencari tahu dengan benar dulu bagaimana kebenarannya.

Apa itu minyak kelapa sawit?

Bagaimana komposisinya?

Apa dampaknya bagi kesehatan?

Dan sebagainya….dan selanjutnya…….

Jika hal-hal di atas sudah saya ketahui, barulah saya akan mengambil keputusan apakah akan tetap setia dengan minyak kelapa sawit ataukah beralih ke minyak kelapa atau ke jenis minyak sayur lainnya.

Apa itu minyak kelapa sawit?

Minyak kelapa sawit adalah minyak nabati yang dapat dimakan yang didapatkan dari mesocarp (isi) buah pohon kelapa sawit. Minyak kelapa sawit umum sekali digunakan sebagai bahan memasak oleh karena biaya produksi yang rendah dan kestabilan oksidatifnya ketika digunakan untuk menggoreng. Selain untuk memasak, minyak kelapa sawit juga digunakan sebagai bahan untuk pembuatan sabun, deterjen, kosmetika, medis, dan juga dapat digunakan untuk memproduksi biodiesel.

Indonesia adalah produsen minyak kelapa sawit nomor 1 di dunia, dengan hasil produksi yang jauh melebihi negara lain penghasil minyak kelapa sawit seperti Malaysia. Jika mau melihat perbandingannya, bisa dilihat pada halaman ini.

Komposisi minyak kelapa sawit

Seperti semua minyak nabati, minyak kelapa sawit tidak mengandung kolesterol.

Minyak kelapa sawit juga termasuk GMO (Genetically Modified Organism) free, karena tidak ada kelapa sawit termodifikasi genetik yang dibudidayakan untuk menghasilkan minyak sawit.

Komposisi asam lemak (fatty acid) yang terdapat dalam minyak kelapa sawit adalah sebagai berikut.

  • 50% saturated (asam lemak jenuh)
  • 40% monounsaturated (asam lemak tak jenuh tunggal)
  • 10% polyunsaturated (asam lemak tak jenuh majemuk)

Asam lemak sangat berguna untuk energi dalam tubuh dan merupakan nutrisi yang wajib diperoleh oleh tubuh kita. Kegunaan dari masing-masing asam lemak tersebut adalah sebagai berikut.

Asam lemak jenuh:

Berguna untuk kesehatan tulang, hati, paru-paru, dan otak. Asam lemak jenuh juga berguna untuk kelancaran metabolisme tubuh dan peningkatan sistem imun tubuh.

Asam lemak tak jenuh:

Berguna untuk menurunkan kolesterol jahat dan mencegah serangan jantung.

Minyak kelapa sawit dan kesehatan

Selama kurang lebih 5000 tahun minyak kelapa sawit telah digunakan sebagai bahan memasak yang sangat populer. Namun di era modern ini, segala isu yang tidak sedap soal penggunaan minyak kelapa sawit merebak dan kemudian memunculkan kontroversi. Terutama dari belahan dunia barat sana bahkan menyebutkan bahwa minyak sayur seperti safflower oil, canola oil, sunflower oil, dan soybean oil adalah pilihan yang lebih baik daripada minyak kelapa sawit di mana belakangan diketahui bahwa minyak-minyak sayur tersebut memang lebih baik, jika digunakan tanpa proses pemanasan!

Berikut adalah tabel perbandingan kandungan asam lemak pada berbagai jenis minyak sayur.

Sumber gambar dari http://rumahkanker.com/pencegahan/pencegahan/69-minyak-goreng-yang-aman

Asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh majemuk (omega 3, omega 6, omega 9) memang diketahui berguna untuk menurunkan kolesterol jahat atau LDL (low density lipoprotein) dan mencegah serangan jantung. Namun, jika digunakan dengan pemanasan (apalagi untuk menggoreng), asam lemak tak jenuh pada minyak-minyak sayur tersebut justru lebih mudah membentuk radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Bagaimana dengan minyak kelapa sawit?

Seperti yang terlihat di atas, minyak kelapa sawit memiliki perbandingan yang seimbang antara asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh di mana keduanya memiliki manfaat yang sangat baik bagi tubuh kita. Keunggulan minyak kelapa sawit adalah minyak ini sangat stabil pada titik didih tertingginya. Maksudnya stabil adalah, minyak tidak cepat teroksidasi (menghitam) dan tidak cepat berubah bentuk menjadi lemak trans (trans-fat) yang kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Berikut adalah rangkuman berbagai isu kesehatan terkait minyak kelapa sawit.

Minyak kelapa sawit dan penyakit terkait sistem peredaran darah (kardiovaskular)

Beberapa studi mengaitkan antara minyak kelapa sawit dengan penyakit kardiovaskular termasuk studi yang dilakukan pada tahun 2005 di Costa Rica yang mengindikasikan bahwa mengganti minyak kelapa sawit dengan polyunsaturated non-hydrogenated oil dapat menurunkan resiko serangan jantung, dan pada tahun 2011 analisa terhadap 23 negara menunjukkan bahwa dalam setiap kilogram minyak kelapa sawit yang ditambahkan pada konsumsi makanan terdapat peningkatan kematian oleh karena penyakit jantung meskipun peningkatan tersebut lebih rendah pada negara berpendapatan tinggi.

Meski begitu, hasil dari berbagai studi menunjukkan bahwa minyak kelapa sawit memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, termasuk peningkatan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat, dan bahwa mengkonsumsi minyak kelapa sawit tidak meningkatkan risiko penyakit cerebrovascular.

Palmitic acid

Berdasarkan studi yang dilaporkan oleh Center for Science in the Public Interest (CSPI), palimitic acid yang terdapat dalam minyak kelapa sawit dapat meningkatkan tingkat kolesterol dalam darah dan dengan demikian berkontribusi terhadap penyakit jantung. CSPI juga melaporkan bahwa WHO menyarankan untuk mengurangi konsumsi palmitic acid dan makanan yang tinggi asam lemak jenuh (yang mana berarti menurut studi ini minyak kelapa juga harus dihindari karena asam lemak jenuhnya kan paling tinggi. Penelitian ini yang bikin minyak tropis dianggap jahat di negara non tropis sana, yang mana sekarang akhirnya orang-orang di non tropis pun mulai sadar bahwa minyak tropis itu lebih baik ketimbang minyak mereka!)

Meski demikian, pada tahun 1993 telah dilakukan penelitian yang hasilnya dipublikasikan oleh United Nations University Press yang menemukan bahwa konsumsi palmitic acid ternyata tidak memiliki dampak pada peningkatan kolesterol dalam darah selama jumlah kolesterol yang dikonsumsi di bawah 400 mg per hari (jadi yang harus menjadi perhatian adalah makanannya, bukan hanya minyaknya saja!).

Palmitic acid dalam minyak kelapa sawit, memiliki komposisi yang mirip seperti yang terkandung dalam Air Susu Ibu. Itulah kenapa minyak kelapa sawit sering digunakan dalam susu formlula karena profil nutrisinya yang hampir mirip dengan Air Susu Ibu (klik di sini untuk sumbernya).

Perbandingan terhadap trans-fat

Berhubung banyaknya laporan negatif tentang minyak kelapa sawit, banyak produsen makanan yang kemudian beralih ke minyak sayur terhidrogenasi dalam produk mereka, yang mana sebenarnya penggunaan minyak sayur terhidrogenasi itu juga belum tentu berdampak baik bagi kesehatan. Namun, berdasarkan dua laporan yang dikeluarkan pada tahun 2010 oleh Journal of the American College of Nutrition minyak kelapa sawit sekali lagi dapat menggantikan minyak sayur terhidrogenasi dan merupakan pengganti natural terhadap minyak sayur terhidrogenasi sebagian, yang merupakan sumber utama trans-fat (jadi kalau mau terhindar dari dampak negatif trans-fat, silakan menggunakan minyak kelapa sawit).

Acrolein

Sebuah studi pada 2009 menguji kadar emisi dari acrolein (yang merupakan racun), pada proses penggorengan kentang dengan menggunakan minyak kelapa sawit, minyak zaitun, dan minyak bunga matahari. Studi tersebut menemukan bahwa emisi acrolein terjadi lebih tinggi pada minyak bunga matahari dan lebih rendah pada minyak kelapa sawit dan minyak zaitun. WHO sendiri merekomendasikan total konsumsi acrolein adalah 7.5 mg/hari per kilogram berat tubuh. Meski pada kentang goreng terdapat acrolein, namun levelnya hanya beberapa mikrogram per kilogram. Sebuah studi pada 2011 menyimpulkan bahwa tidak ada kemungkinan terjadinya risiko kesehatan akibat acrolein ini.

Manfaat minyak kelapa sawit bagi kesehatan

Meskipun diserang oleh berbagai isu negatif, namun minyak kelapa sawit terbukti memiliki manfaat kesehatan yang sangat baik.

Minyak kelapa sawit memiliki keunggulan kandungan sebagai berikut.

  • Karoten (alpha-, beta-. dan gamma-karoten)
  • Sterol
  • Vitamin E
  • Antioksidan, phenolic acid, dan flavonoid

Oleh karena kandungannya itu, maka minyak kelapa sawit memiliki manfaat mengurangi berbagai resiko kesehatan termasuk alzheimer, arterial thrombosis, kanker, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan kekurangan vitamin A.

Mengapa minyak kelapa sawit menjadi perdebatan

Dari begitu banyak artikel yang saya baca soal minyak kelapa sawit ini, saya menemukan bahwa sebenarnya minyak kelapa sawit ini menjadi perdebatan dan menjadi isu internasional bukan oleh karena hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.

Minyak yang sangat banyak diproduksi oleh negara kita ini menjadi buah bibir dan ditentang oleh khalayak ramai sebenarnya oleh karena isu lingkungan yang diakibatkan oleh pembukaan lahan sawit secara besar-besaran. Katanya oleh karena perkebunan kelapa sawit ini, hutan tropis dunia menjadi berkurang banyak yang mana salah satu dampak buruknya adalah menyebabkan terancamnya kelestarian orangutan. Persoalan inilah yang sebenarnya mengakibatkan penggunaan minyak kelapa sawit ditentang.

Kalau soal yang satu ini saya memang tidak bisa banyak bicara. Kurang paham juga soalnya. Yang pasti yang saya tahu, produksi kelapa sawit adalah aset negara ini dan berguna untuk penghidupan banyak orang terutama bagi para petani dan pekerjanya. Kalau mau lebih banyak baca soal isu lingkungan ini, bisa baca artikel di sini, yang mana sepertinya kesimpulannya adalah: tergantung dari sisi mana kita melihat. Serta bisa juga dibaca artikel yang satu ini, untuk memberikan sudut pandang yang berbeda dan supaya kita bisa melihat perbandingan antara penggunaan hutan di Indonesia, Australia, dan Amerika. Minyak nabati jenis apapun akan membutuhkan lahan untuk memproduksinya, saya hanya membayangkan jika seluruh konsumen minyak kelapa sawit beralih ke minyak sayur tertentu, maka tentu saja dibutuhkan lahan yang besar juga (yang kemungkinan besar lebih besar dibanding lahan kelapa sawit sekarang ini) untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen tersebut.

Kesimpulan

Dari begitu banyak artikel yang saya baca tentang minyak kelapa sawit, pada akhirnya saya berkesimpulan bahwa saya tidak perlu berpindah dari minyak ini. Beberapa bilang, kalau mau lebih sehat lebih baik berpindah ke minyak kelapa, namun melihat komposisinya, saya sepertinya memilih yang memiliki komposisi seimbang saja. Buat aman buuu…sesuatu yang berlebih itu tidak baik menurut saya, dan minyak kelapa kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sekali, yang meski katanya bagus, tapi saya masih agak ragu, hehe…

Tapi pada dasarnya, baik minyak kelapa dan minyak kelapa sawit memiliki keunggulan sendiri-sendiri.

Minyak kelapa mengandung anti virus, anti bakteri, dan anti jamur.

Minyak kelapa sawit mengandung beta-karoten yang berperan sebagai antioksidan, penangkap radikal bebas, dan pencegah penuaan dini.

Jadi yang mana yang lebih baik, tergantung kondisi kalau menurut saya. Dan untuk saat ini, saya tetap memilih minyak kelapa sawit, karena oh karena selain manfaatnya untuk kesehatan adalah terbilang baik, harganya juga relatif jauh lebih terjangkau dibanding minyak kelapa dan semua jenis minyak sayur lainnya. Dalam sebuah keluarga, yang perlu dijaga itu tak hanya kesehatan fisik saja kan ya, tapi kesehatan keuangan juga sangat perlu dijaga 😁.

Yang penting, yang perlu diperhatikan adalah menggunakan minyak goreng secara tepat yaitu:

  • Minyak tidak dipanaskan dengan suhu yang terlalu tinggi (apalagi sampai berasap-asap tebal)
  • Minyak tidak digunakan lebih dari dua kali apalagi sampai berkali-kali
  • Tidak membiarkan makanan yang sudah matang terus menerus dalam minyak. Kalau sudah matang ya diangkat saja supaya minyaknya jangan lebih banyak masuk ke dalam makanan.
  • Sebelum dimakan, minyaknya ditiriskan dulu.

Demikianlah pemirsa, tulisan saya soal minyak kelapa sawit ini. Yang pasti sekarang saya sudah tenang karena ternyata minyak kelapa sawit yang selama ini digunakan oleh keluarga saya untuk memasak adalah termasuk minyak yang aman yang tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Ya asal digunakannya secara benar dan jenis makanannya juga diperhatikan dengan benar, maka kiranya diberkati Tuhan, kami bakal sehat-sehat saja 🙂

Mungkin ada di antara pembaca yang memiliki pendapat lain atau pengalaman lain soal minyak ini, boleh banget lho dibagikan di sini, lumayan banget untuk pengetahuan bersama 🙂

PS:

Tulisan saya di atas sebagian besar berdasarkan sumber pada artikel-artikel sebagai berikut:

http://en.wikipedia.org/wiki/Palm_oil

http://draxe.com/benefits-of-palm-oil/

http://blog.cifor.org/24742/development-miracle-or-environmental-disaster-a-look-behind-the-oil-palm-controversy#.VO0hNdLcvY0

http://saniaroyale.com/nutrition/2014/09/11/276/beda-minyak-kelapa-sawit-dan-minyak-kelapa

http://www.mediaperkebunan.net/index.php?option=com_content&view=article&id=97:saat-isu-negative-tekan-kelapa-sawit&catid=9:opini&Itemid=5

http://healindonesia.com/2009/03/01/jika-anda-sayang-keluarga-segeralah-ganti-minyak-goreng-anda-dengan-minyak-kelapa/

https://www.goldenagri.com.sg/health-benefits-palm-oil-food/

https://www.smart-tbk.com/en/peran-minyak-kelapa-sawit-dalam-nutrisi-makanan/

43 respons untuk ‘Alasan Mengapa Minyak Kelapa Sawit Tetap Menjadi Pilihan yang Terbaik

Add yours

    1. Diganti dengan minyak apa mbak?

      Memang untuk perkebunan minyak sawit ini perlu usaha lebih agar tidak menganggu keragaman hayati ya mbak, walaupun minyak kelapa sawit sebenarnya membutuhkan lahan yang lebih kecil dibandingkan dengan perkebunan untuk menghasilkan minyak kedelai…

      Soal isu mengenai hutan ini bisa juga mbak dibuka di link ini, http://www.mediaperkebunan.net/index.php?option=com_content&view=article&id=97:saat-isu-negative-tekan-kelapa-sawit&catid=9:opini&Itemid=5 🙂

  1. Wow keren sekali risetnya Lisa yang detail tapi juga ringan dibaca…. kebetulan pekerjaanku berhubungan dengan minyak kelapa sawit (CPO) ini yang merupakan komoditas seksi di negara kita dan jadi incaran banyak negara-negara lain yang tidak/kurang memiliki sumber daya alam yang satu ini…. meskipun harga CPO dunia semakin turun karena gempuran serangan dari negara-negara Eropa yang ingin menggantikan ketergantungan pada CPO ke komoditas lain dan adanya isu pembukaan lahan itu tadi, tapi ekspor CPO kita tetap tinggi karena produksinya memang tinggi, tapi memang masih kalah dibandingkan Malaysia. Eh kok malah jadi melenceng obrolannya… hehehe….
    Anyway aku setuju sekali dengan kesimpulanmu bahwa konsumsi minyak sawit masih tetap baik selama dikonsumsi dengan cara yang benar dan digunakan untuk memasak makanan yang benar juga…. aku pernah baca di majalah kesehatan, minyak apapun termasuk extra virgin olive oil, canola oil dsb, jika dimasak dengan suhu tinggi sampe berasap-asap sperti yang kamu bilang, ataupun dengan metode deep fried, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan kita 🙂
    Thanks sharingnya ya….

    1. toss.. kebetulan saya juga kerja di company yg bergerak di bidang kelapa sawit.. haha #gapenting.. salam kenal yahh..

      wuih. mba alis. thanks loh info.nyaa.. aku sih jarang masak.. kebanyakan makan di luar.. tapi suka oseng2 gt sih di rumah kalo sempet. dan selalu pake olive oil juga instead of other oils.. brarti, ga bisa goreng nugget pake olive oil dong ya? haha.

      1. Yuk, silakan saling kenalan 😀

        Kalo olive oil yang buat goreng2 dan numis2 itu extra light olive oil, jen, jangan yang extra virgin kalo yang extra virgin malah bahaya kalo dipanaskan..

    2. Asiiikkkkk….ada orang dari industri kelapa sawit di sini.

      Btw, produksi kita masih kalah ya dengan Malaysia? Kirain kita yang nomor 1, Malaysia nomor 2 😀

      Thanks banget sharingnya yaa..sungguh, komentar ini menyenangkan sekali! 😀

  2. Woooww.. Ga heran anaknya kritis.. Emaknya juga kritis kok.. Hehe…..

    Pernah dengar jg soal isu minyak kelapa sawit itu.. Tp ga kepikir untuk riset selengkap ini.. Hehehe..

    👍 thank you sharingnya yaa..

  3. Lengkap bener lis….serasa baca makalah…hehehe…TOP bingitz,,,

    Aku baru tau isu tentang minyak kelapa sawit ini…dan baru nyadar selama ini masalah minyak goreng aku ga terlalu ambil pusing. Siip nanti pas belanja bulanan aku cek satu persatu itu minyak goreng di superindo… 😉

    thank you lis…

  4. aq baru tau da gimana bedain penggunaan olive virgin dan light
    selama ini beli kebaca light atau virgiin tp ga gitu ngeh beda penggunaan
    klo yg bisa diminum sebaiknya yg mana da virgin or light?

    …tentang minyak kelapa,waktu hamil shaloom aq smpt dibuatkan namboruku minyak kelapa dari kelapa asli yang dibuat sampe menghasilkan minyak,entah gimana caranya,digoreng/disangrai atau apa ya… jadi diminum gitu sesendok teh sehari,konon memperlancar persalinan normal (lah malah lahiran sesar…hahaha)
    tapi baca artikel eda ini ttg manfaat minyak kelapa anti bakteri dsb wow,bisa untuk pertimbangan buat dibikinin lagi ya… etapi itu kalo homemade apa higienis ya…. #MARIBERTANYA
    TFS da….

  5. Worth it to read. Peperangan antarminyak sawit dan kelapa sudah lama banget Jeng. Dulu sebelum minyak sawit ngetop, minyak kelapa lah yg jadi sasaran kampanye jelek. Sekarang posisinya terbalik. Tapi apapun minyak yg digunakan, setuju, bahwa jangan berlebihan 🙂

    1. Iya mbak, minyak tropis digempur dari sana-sini. Aku sbnrnya yakin kalo minyak kelapa tuh baik, tapi liat komposisinya yang terlalu tinggi asam lemak jenuh bikin agak ragu, selain harganya di pasaran yang tinggi banget juga jadi pertimbangan sih…hehehe

  6. wew…sebelumnya malah aku ga tau tentang story dibalik minyak kelapa sawit ini…sebelumnya mah pilih minyak goreng yang lagi promo2 aja..hihihi
    berarti emang penggunaannya aja yang dijaga ya..setidaknya jangan sampe minyak dipake berulang2.. 😉

  7. Thankyouu postingannya kak hehe. Daku juga pernah baca tt palm oil ini,tapi ga melakukan riset mendalam.
    Tambah yakin deh konsumsinya,apalagi untuk MPASI penambahan sumber lemak minyak bisa dengan minyak kelapa sawit ini,asalkan yang baru 🙂

      1. waktu itu aku denger cerita sodara, dia manasin olive oil tipe apa gt yah, eh trs burn gt… apinya naik…. wait wait…. maybe it’s on a movie or something….. *kurg bs membedakan mana adegan tipi mana kenyataan* 😆

  8. udah deg-degan baca pengantar awalnya, untung kesimpulannya palm oil masih aman digunakan ya Lis… kalau nggak bertambah lagi lah biaya belanja bulanan demi membeli minyak-minyak jenis lain yang pastinya lebih mahal.. thank a alot untuk analisanya yang cermat dan setajam… silet! hehehehe

  9. kereeenn tulisannya Lis…
    sejak kolesterolnya dinyatakan tinggi, aku mulai belajar tentang minyak goreng juga karena saran dokter mengganti minyak goreng sawit dg minyak canola. Tapi pertimbangannya minyak canola itu mahal ya kakak… 🙂
    makanya sekarang lebih ke pemakaian yang seimbang saja dan tidak memanaskan minyak dalam suhu tinggi serta gak pake minyak secara berulang ulang.

  10. Apresiasi luar biasa untuk menerima informasi secara obyektif melalui riset yang sungguh komprehensif. Setiap produk minyak sayur memiliki keunggulan dan kelemahannya dan setiap kita konsumen belajar memilih secara arif.
    Terima kasih Jeng Lis untuk pembelajaran kritis analitis ini.
    Bighug…GBUs

  11. ckckck, risetnya keren, nanti kalo aku ada tugas bikin makalah, minta bantuanmu aja ah jeng 🙂
    tq for sharing yaa, jadi tenang deh, berarti ga perlu berpindah ke lain minyak kan 😛
    kepengen punya airfryer, tapi busyet gede banget watt-nya 😦

  12. Kakak ipar jg pernah bilang Kalo minyak kelapa lebih bagus dan lebih mahal dari minyak kelapa sawit. Tp minyak kelapa sawit ada di mana2, minimarket, supermaket, pasar, tukang sayur. Nah Kalo minyak kelapa nyari nya mesti niat, ke pasar dan supermaket tertentu. Saya sama kayak Mba, pake minyak kelapa sawit dan olive oil saja 🙂

  13. eda,,

    terima kasih untuk riset & informasinya,berguna bgt,,pernah galau gara2 isu minyak ini, kepikiran mau ganti minyak ehm mahal ya vegetable oil nya..jadiiii ttp pake minyak sawit saja secara wajar..God bless

  14. infonya lengkap banget mba… ternyata segitu banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dr minyak kelapa sawit. kalo orang awam pasti akan sepelekan minyak kelapa sawit. asal pakai aja tanpa tau manfaatnya

Tinggalkan Balasan ke Allisa Yustica Krones Batalkan balasan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑