Warna-Warni Bulan Agustus

Yuhuuu…!!

Dua bulan lebih tidak menulis di sini, dan saya sungguh rindu!

Dua bulan terakhir memang penuh dengan aktivitas yang padat. Saking padatnya sampai saya tidak punya waktu untuk menulis di blog ini. Banyak hal lain yang terasa lebih prioritas untuk saya kerjakan sehingga sulit sekali rasanya menemukan waktu tenang untuk menulis di sini.

Begitulah.

Beralih profesi menjadi Ibu Rumah Tangga, sesungguhnya yang berkurang itu hanyalah dilemanya karena tidak lagi berada di antara dua dunia. Namun soal kesibukan sama sekali tidak berkurang, malah justru bertambah. Selain karena tuntutan kondisi, juga terkadang justru karena saya yang merasa punya lebih banyak waktu yang bisa saya atur sendiri, sehingga kemudian merasa bisa ini dan itu, kesana dan kemari. Ujung-ujungnya apa? Tentu saja agenda setiap hari menjadi padat baik itu untuk kegiatan di dalam rumah maupun di luar rumah 😅.

Apalagi sekarang setelah punya mbak ART dan pak supir, saya justru bertambah sibuk karena merasa lebih mampu mengerjakan lebih banyak hal. Contohnya, kalau dulu sebelum punya mbak ART, saya masih pikir-pikir untuk memasak yang ribet-ribet atau membuat kue ini dan itu yang membutuhkan perkakas yang banyak. Maklum, saya yang pengidap eksim di tangan ini, dulunya hanya bisa mengandalkan suami dan anak-anak untuk cuci piring sehingga setiap kali memasak atau baking, saya akan mengusahakan penggunaan perkakas yang seminim mungkin demi menghindari kejadian mereka pulang dan saya sambut dengan tumpukan cucian piring kotor di dapur 😅. Karena itulah, sebelum punya ART, waktu yang tadinya ingin saya pakai untuk me-time di dapur akhirnya saya alihkan ke hal lain, termasuk untuk menulis di blog ini. Nah, berbeda dengan sekarang tentu. Persoalan cucian piring tak perlu lagi saya pikirkan, jadilah setiap kali terpikir ingin membuat ini dan itu, maka saya akan langsung berada di dapur 😅. Urusan di luar rumah juga begitu. Selain karena memang akhir-akhir ini urusan di luar tuh lumayan banyak, juga karena sekarang setelah punya pak supir, saya merasa lebih bebas untuk mengiyakan bertemu teman-teman. Kalau dulu kan saya hanya berani mengiyakan ajakan bertemu yang lokasinya dekat-dekat sini, tapi sekarang, selama jadwalnya tidak bentrok dengan jadwal yang lain, maka bertemu di tempat jauh pun tak masalah untuk saya, tak perlu memikirkan soal menyetir soalnya 😁. Tanpa saya sadari, agenda saya penuh dengan janji temu di sana-sini 😅.

 

Begitulah yang terjadi.

Dan di tengah agenda saya yang padat itu, tak terasa Agustus yang adalah salah satu bulan favorit saya ini hampir berakhir.

Meski kami tak memiliki perayaan khusus seperti anniversary atau ulang tahun di bulan ini, tapi Agustus selalu istimewa di hati saya dan menjadi salah satu bulan yang paling saya tunggu kehadirannya 😍.

Saya pertama kali jatuh cinta dengan bulan Agustus ketika duduk di bangku SMP kelas 1. Waktu itu tahun ajaran yang baru di sekolah yang baru belum lama dimulai. Saya yang rumahnya agak jauh dari sekolah, harus berangkat jauh lebih pagi yaitu sebelum matahari muncul di ufuk timur. Saya ingat sekali, suatu pagi di bulan Agustus, ketika akan keluar dari rumah dan begitu membuka pintu, saya merasakan terpaan angin yang sejuknya terasa berbeda dan yang juga membawa wangi rumput yang baru sekali itu saya sadari bahwa ternyata ada wangi rumput yang seperti itu. Entah kenapa, saat itu saya merasakan seperti ada suntikan semangat yang masuk ke dalam jiwa. Seketika saya merasa sangat bersemangat untuk menjalani hari saya. Dan pagi itu, di sepanjang perjalanan yang cukup panjang menuju ke sekolah, saya pun mulai menaruh perhatian akan keindahan bulan Agustus di sekeliling saya….

Langit yang terlihat lebih cerah dan biru, matahari yang bersinar lebih terang, semilir angin yang sejuk namun sama sekali tanpa dingin yang merasuk, bunga-bunga yang banyak bermekaran, wangi rumput di mana-mana, dan dunia yang menjadi lebih semarak karena bendera dan umbul-umbul bertebaran di mana-mana sebagai persiapan menyambut hari raya kemerdekaan. Indah sekali. Warna merah putih dan aneka warna umbul-umbul yang mencolok beradu dengan warna-warni bunga yang lembut di bawah terpaan terangnya sinar matahari dengan latar langit biru yang luas membentang.

Warna-warninya, semilir angin sejuk musim panasnya, wanginya, cerahnya…. Semua seperti mengajak saya untuk melihat impian tak berbatas serta masa depan yang cerah hingga membangkitkan semangat menggebu-gebu untuk menatap serta menjalani hari-hari ke depan 😍. Duh, hanya dengan mengingat perasaan bersemangat menaklukkan dunia dan meraih mimpi yang seperti itu, sudah membuat saya sangat bersemangat 😍.

Rasa semangat yang muncul di tengah keindahan suasana bulan Agustus itulah yang membuat saya jatuh cinta dengan bulan yang kedelapan ini.

Tahun-tahun berlalu, banyak hal juga berubah. Dulu ketika pertama kali jatuh cinta dengan bulan Agustus, saya masih berusia SMP, sekarang saya sudah punya anak SMA. Saya yang tadinya masih menjadi tanggungan orangtua, sekarang sudah mandiri, pernah menjadi karyawan kantoran dan sekarang memilih mengambil pensiun dini untuk menjadi Ibu Rumah Tangga. Saya yang dulunya masih tinggal di rumah orangtua di Manado, sekarang sudah merantau sampai ke Tangerang.  Hidup tidak sama lagi, namun kecintaan saya akan bulan Agustus tidak pernah berhenti. Bulan ini tetap memberikan suntikan semangat di tengah perjalanan tahun untuk saya…

Meskipun semakin ke sini suasananya semakin berbeda dibanding yang dulu.

Berbeda, karena kian hari cuaca kian tak menentu, di mana Agustus yang seharusnya bermusim panas, malah bisa seringnya terisi oleh mendung dan hujan.

Berbeda, karena semenjak bekerja, saya tinggal di daerah-daerah dengan tingkat polusi udara yang cukup tinggi. Dulu di Palembang dan sekarang di Tangerang. Di Palembang, meskipun ada saja masa di mana Agustus secerah yang saya rindukan (seperti yang pernah saya tuliskan di sini 😍), namun langit cerah di bulan Agustus lebih sering tersingkirkan oleh kabut asap. Sementara di Tangerang, yah, rasanya tak usah lagi dijabarkan soal polusinya yang membuat langit diselimuti kelabu 😅. Agustus juga tidak melulu tentang yang cerah dan baik. Saya juga merasakan bahwa terkadang suhu di bulan Agustus bisa terasa sangat panas, apalagi jika sepanjang bulan tidak ada hujan sama sekali. Orang terkadang mengeluh tentang kekeringan di bulan Agustus. Selain bisa menjadi bulan dengan tingkat kekeringan yang tinggi, di bulan Agustus juga biasanya nyamuknya lebih banyak 😑.

Namun bagaimanapun, saya tetap mencintai bulan Agustus. Di mata dan di hati saya, dari dulu sampai sekarang bulan ini tetap memberikan kesan yang sama. Tetap semarak. Tetap cerah. Tetap membangkitkan semangat. Lagipula, meskipun sekarang saya tinggal di Tangerang dan langit biru bersih menjadi hal yang langka, namun masih ada juga kok saat-saat di mana saya bisa menikmati cerahnya langit biru di bulan Agustus, yaitu terutama di pagi hari 😍.

Puji Tuhan, saya dan suami menjadikan olahraga berjalan kaki di pagi hari sebagai rutinitas yang kami lakukan berdua setelah anak-anak berangkat ke sekolah. Berjalan kaki ini setiap hari kami lakukan bila suami sedang tidak dinas ke luar kota. Lumayan, setiap hari berjalan kaki selama satu jam, tak hanya fisik yang menjadi lebih sehat, tapi juga pikiran dan jiwa. Sambil berjalan melihat-lihat alam dan aktivitas orang lain yang beraneka ragam, sehingga bisa selalu diingatkan bahwa kita tak pernah berjuang sendiri. Orang lain juga berjuang dengan cara dan untuk alasan yang berbeda. Bersyukur juga, karena rutinitas itu, maka saya bisa menikmati keindahan bulan Agustus yang selalu saya rindukan dan bahkan saya bisa mengajak suami untuk ikut memerhatikan perbedaan suasana di bulan Agustus dibanding bulan-bulan lainnya😁.

Coba papa rasain, deh, angin bulan Agustus tuh beda rasanya. Gak ada hawa dinginnya sama sekali, tapi terasa banget sejuk dan segarnya karena tiupannya lumayan kencang, iya kan?

Coba papa lihat, deh, alam itu kalau di bulan Agustus berwarna-warni sekali. Langitnya biru, bunga-bunga tropis banyak yang bermekaran, apalagi di mana-mana bertebaran warna merah dan putih, jadi semarak banget, cantik sekali, kan?

“Coba papa perhatikan, deh, aktivitas orang-orang di pagi hari di Agustus itu vibes-nya full of spirit, jarang terkesan gloomy karena cahaya mataharinya lebih intens jadi mungkin ngalirin ekstra energi buat kita kaum hooman….”

Suami, yang awalnya tak begitu memerhatikan hal-hal seperti di atas, bahkan cenderung cuek akan fenomena kehidupan sehari-hari, akhirnya lama kelamaan ikut memerhatikan dan kemudian mengiyakan apa yang rasakan tentang bulan Agustus. Yah mau tidak mau sih dia mengiyakan, karena hampir setiap pagi di sepanjang bulan Agustus saya membicarakan hal yang sama 😁.

Begitulah, karena saking cintanya saya dengan bulan Agustus, jadi saya pun ingin menularkan rasa cinta itu pada orang yang saya cintaihehehehe…..

Satu-satunya yang saya cintai tentang bulan Agustus yang belum bisa saya tularkan ke suami adalah wangi rumputnya, karena sungguhlah, memang tidak ada wangi rumput yang seperti itu di sini 😅. Berulangkali saya berusaha mendeskripsikan bagaimana wangi rumput itu, namun tak kunjung bisa, memang harus cium langsung sendiri sih untuk bisa tahu 😁.

Sampai sudah masuk ke daerah pinggiran pun, tetap saja tak bisa menemukan wangi rumput yang sama seperti dalam ingatan saya 😅

Sekarang, revolusi bumi telah membawa Agustus 2024 pada hari-hari terakhirnya. Tinggal menunggu beberapa waktu saja maka kalendar akan berganti ke bulan September. Cuaca dan suasana juga akan berganti. Kalau sudah masuk bulan ber-ber-an, maka akan langsung mengingatkan pada Natal dan pergantian tahun. Masih akan tetap semangat kah? Oh tentu, meskipun dalam bentuk yang berbeda. Kalau di Agustus semangatnya lebih ke arah luar yakni semangat yang menggebu-gebu menaklukkan tantangan, maka di bulan ber-ber-an, semangatnya lebih ke dalam karena kesannya lebih ke soal kehangatan keluarga 🤗.

Begitulah pemirsa, obrolan singkat kita tentang bulan Agustus menjelang hari terakhir bulan Agustus ini 😁. Bersyukur ya, masih sempat juga saya menulis di sini sebelum kalender berganti bulan.

Sebagai penutup, berikut saya ingin menampilkan beberapa foto warna-warni indah di bulan Agustus yang sempat saya abadikan 😘. Melihat foto-foto yang penuh warna langit biru, bunga-bunga yang bermekaran, dan semarak kemerdekaan di mana-mana seperti ini saja sudah membuat saya bersemangat 😍. Terlihat kan di dua foto terakhir yakni foto saya bersama bunga-bunga yang bermekaran, senyum saya jadi secerah warna-warni di bulan Agustus 😁💕. Terima kasih, Tuhan, untuk alam yang begitu indah yang Kau ciptakan ini 🙏.

Kalau teman-teman, apa yang kalian rasakan tentang bulan Agustus?

Adakah kalian juga punya bulan yang bukan bulan ulang tahun ataupun anniversary, namun menjadi bulan favorit kalian?

Thanks for letting me know your thoughts after reading my post...

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑