Lembayung Bali

Kuta Bali, January 2024

Pernah dengar lagu berjudul Lembayung Bali ini?

Pemirsa yang seangkatan dengan saya kemungkinan besar pernah ya dan bahkan mungkin banyak juga yang masih mengingatnya dengan cukup jelas. Saat diluncurkan di tahun 2002, lagu Lembayung Bali yang diciptakan dan dinyanyikan oleh seorang gadis asal Bali, Saras Dewi, memang cukup terkenal dan sering diputar di radio serta dalam program-program musik di TV.

Bicara tentang program musik di TV, masih ingatkah dengan Delta, Nuansa Musik, Simfony, Clear Top 10, MP3, dan MTV Ampuh?

Kalau masih ingat, berarti fix Anda sama seperti saya: sudah tua! 🤣 .

Jaman dulu, program musik di TV menjadi andalan yang bisa dibilang satu-satunya di mana kita bisa menikmati video klip lagu-lagu yang sedang hits. Tak heran kalau saya dulu selalu berusaha agar tidak ketinggalan duduk manis di depan TV pada setiap jam tayang program-program musik itu, apalagi kalau pas hari libur, wah benar-benar tidak boleh ketinggalan. Senangnya hati ini kalau mereka memutarkan lagu yang saya suka dan sebaliknya jiwa ini akan sangat kecewa bila ternyata klip lagu yang dinanti tak kunjung diputar sampai program acaranya selesai. Saking kecewanya sampai ditulis di diary kalau klip lagu yang ditunggu hari itu tidak ditayangkan 😅. Indah sekali masa-masa itu ya. Kegalauan hanya sampai di soal lagu yang lagi disukai tidak ditayangkan di TV atau di radio….coba dibandingkan dengan sekarang…huahahahaha *tertawa miris* 😅.

Kembali ke Lembayung Bali, lagu ini dirilis ketika saya sudah duduk di bangku kuliah. Jika ingatan saya benar, maka pertama kali saya melihat lagu ini adalah ketika ditayangkan di Clear Top 10. Seingat saya begitu, karena yang pasti momen pertama kali saya mendengar dan melihat klip lagu ini adalah di sore hari dan di masa itu, acara musik yang ditayangkan di sore hari adalah Clear Top 10.

Dan saya ingat betul, di saat pertama kali itu, saya terpaku dari awal sampai akhirnya klip lagu ini selesai ditayangkan.

Saya terpaku, karena saking terpukau oleh keindahan musik dan lirik lagu ini, juga terpukau oleh keindahan visualisasi di dalam klipnya. Saat itu, seperti ada sesuatu di dalam lagu ini yang menarik saya untuk menyimaknya dan ketika selesai, entah kenapa dalam hati saya seperti bisa merasakan pengalaman tentang “masa lalu yang belum selesai hingga masih dirindukan” seperti yang diceritakan di dalam lagu ini.

Lagu Lembayung Bali memang bercerita tentang kerinduan akan masa lalu, lebih tepatnya akan sahabat masa kecil yang kemungkinan besar menjadi cinta pertama. Kerinduan itu muncul karena pada akhirnya cinta mereka tidak bersatu. Sang gadis pergi (mungkin) untuk mengejar cita-cita dan ketika kembali, ternyata pujaan hatinya telah dimiliki oleh orang lain dan bahkan telah memiliki anak. Jadilah sang wanita hanya bisa menyanyikan kerinduan hatinya di tepi pantai di Bali yang indah namun penuh dengan kenangan akan masa kecil mereka.

Musik dalam lagu ini menurut saya indah, mudah didengarkan, serta menenangkan. Lirik lagunya juga sangat indah. Begitu puitis namun juga jelas menjabarkan kisah yang ingin disampaikan. Liriknya cukup panjang, dan sepanjang lagu hanya ada satu kali pengulangan untuk satu bait saja, menandakan kalau penulis lagunya memang sedang sangat terinspirasi ketika menuangkan sebuah kisah menjadi kalimat demi kalimat puitis untuk lagu ini. Klip videonya juga tak kalah indah. Berlatar pantai di Bali dengan pasir putih dan langit yang cerah sejak masih biru sampai senja turun. Bagi saya yang menyukai pantai, melihat klip video itu langsung membuat saya berangan sedang berlibur di pantai. Saras Dewi juga cantik sekali di klip itu dengan kebaya semi modern berwarna jingga dan rambut yang disanggul sederhana, terlihat segar sekaligus elegan.

Ketika mendengar dan menonton lagu ini untuk pertama kalinya itu, saya seperti terhipnotis masuk ke dalam kisahnya dan juga keindahannya. Saya pun langsung tahu, kalau lagu ini akan menjadi favorit saya.

Dan memang, untuk beberapa saat lamanya, lagu ini menjadi yang paling saya nantikan kehadirannya di radio dan di TV. Saya bahkan sempat berusaha menghapal keseluruhan liriknya.

Namun waktu kemudian bergulir, hidup saya juga berlanjut, dan lagu ini semakin jarang muncul, baik di radio, di TV, juga di benak saya. Ketika tak berapa lama sesudah kemunculannya dan file MP3 semakin mudah didapatkan, saya tak terpikir untuk mencari lagu ini. Bahkan ketika era digital semakin menghebat pun, saya tak teringat untuk mencari klip video atau lagu ini di Youtube dan di platform musik lainnya. Ingatan akan lagu ini seperti terhimpit. Tetap ada, tapi tak pernah lagi muncul di permukaan 😅.

Sampai kemudian di hari Senin yang baru lewat, tak sengaja saya menemukan klip lagu ini di Youtube. Begitu membaca judul Lembayung Bali dan nama Saras Dewi, ingatan lama akan lagu ini pun langsung mencuat ke permukaan. Saya pun teringat betapa dulu saya sangat menyukai lagu ini. Dan ketika saya memutarnya kembali, ternyata sama seperti dulu, saya masih terhipnotis oleh lagu ini.

Lagi-lagi, saya seperti bisa merasakan kerinduan akan masa lalu seperti yang diceritakan oleh lagu ini, meskipun saya tidak pernah mengalami hal yang sama.

Masa kecil dan masa muda memang indah karena hidup terasa lebih sederhana, tetapi saya tidak ingin kembali ke masa itu. Saya suka masa yang sekarang, karena dulu meski lebih sederhana, tapi juga terasa lebih sepi dan sendiri. Berbeda dengan masa sekarang yang meski pergumulan bertambah karena tanggung jawab tak lagi hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk anak-anak, pasangan, orangtua, saudara, lingkungan, dan sebagainya, tapi setidaknya saya tidak merasa sepi dan sendiri lagi. Hubungan dengan teman-teman lawas juga begitu. Bila dikenang memang menyenangkan, bila bisa bertemu juga membahagiakan, tetapi bukannya juga dirindukan sekali. Biasa-biasa sajalah pokoknya. Intinya, lagu ini tidak relate dengan kehidupan saya. Tapi anehnya, saya jadi turut merasakan kerinduan yang tertuang di dalam lagu ini. Mendengarnya ada perasaan tenang dan sedih yang muncul bersamaan. Luar biasa….

Selain kesan yang masih sama itu, ada hal lain yang baru saya sadari sekarang, yaitu bahwa semua elemen dalam lagu ini adalah sangat khas Indonesia. Musiknya, liriknya, wajah dan penampilan penyanyinya, latar videonya, serta semua pemeran dalam klipnya, semua berciri khas Indonesia. Di tengah gempuran gaya kebarat-baratan dan kekorea-koreaan, ternyata menyegarkan melihat sesuatu yang sangat Indonesia seperti ini. Lagu dan klip video dengan kekhasan seperti Lembayung Bali ini sepertinya akan susah ditemukan kembali di era sekarang ini. Memikirkan ini, baru deh ada perasaan rindu akan dunia musik Indonesia yang seperti dulu, ketika liriknya masih menggunakan bahasa Indonesia yang baik serta jelas dan kata-kata puitis masih sering digunakan. Ah, indahnya lagu-lagu lawas itu…. Sampai di sini, barulah relate dengan perasaan saya ingin agar sahabat lawas yaitu lagu-lagu Indonesia yang menemani masa remaja saya untuk kembali lagi ❤️.

Begitulah pemirsa, cerita saya tentang lagu Lembayung Bali milik Saras Dewi ini. Sudah sejak Senin lagu ini terus terngiang dalam benak saya dan bolak-balik (seringnya tanpa sadar) saya nyanyikan, yang mana ternyata saya hapal lagu ini dari awal sampai akhir 😅. Karena itulah akhirnya saya memutuskan untuk dijadikan bahan tulisan saja. Siapa tahu kalau sudah ditulis seperti ini, maka bisa tidak terlalu terngiang-ngiang lagi di kepala saya 😅.

Oh ya, kalau pemirsa ingin melihat klip videonya di Youtube, usahakan cari yang berdurasi 5 menit supaya bisa menikmati lagu dan visualisasinya sampai akhir 😘.

Lembayung Bali

~ Saras Dewi ~

Menatap lembayung di langit Bali
Dan kusadari betapa berharga kenanganmu
Di kala jiwaku tak terbatas
Bebas berandai memulang waktu

Hingga masih bisa kuraih dirimu
Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku
Bilakah diriku berucap maaf
Masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu
Oh cinta

Teman yang terhanyut arus waktu
Mekar mendewasa
Masih kusimpan suara tawa kita
Kembalilah sahabat lawasku
Semarakkan keheningan lubuk

Hingga masih bisa kurangkul kalian
Sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
Tegar melawan tempaan semangatmu itu
Oh jingga

Hingga masih bisa kurangkul kalian
Sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
Tegar melawan tempaan semangatmu itu
Oh jingga

Hingga masih bisa kujangkau cahaya
senyum yang menyalakan hasrat diriku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
tak terbangun dari khayal keajaiban ini
oh mimpi

Andai ada satu cara
Tuk kembali menatap agung surya-Mu
Lembayung Bali

Thanks for letting me know your thoughts after reading my post...

Blog di WordPress.com.

Atas ↑