Sebenarnya sudah sejak tahun lalu ada keinginan untuk mengganti mobil saya, si Missus Goldie ini. Waktu itu karena saya sudah ketahuan hamil, jadi mulai kepikiran kalo si Missus Goldie ini ukurannya udah gak pas lagi untuk saya bawa anak 2. Apalagi peralatan bayi tuh kan banyak. Ada stroller, ada car seat, dan belum lagi pengasuhnya. Kalo ada si papa sih ya enak, tinggal pake si Sir Terry, tapi waktu itu kan si papa masih tugas di Lahat jadi otomatis untuk keseharian saya harus nyetir sendiri. Gak bisa tukeran mobil, karena Sir Terry ini manual, sementara saya kan tipe pengendara classy (hueeekkk) yang cuma bisa bawa matic aja. Jadi waktu itu pilihannya ya si Missus Goldie dijual dan diganti dengan family car matic. Missus Goldie pun saya pasarkan, dengan berat hati….iya, berat banget, karena dari hati yang terdalam, saya sayang bener sama Missus Goldie ini.
Tapi ternyata, gak lama setelah saya ketahuan hamil, suami malah dipindahtugaskan ke sini yang mana itu berarti untuk keseharian dengan dua anak kelak bisa pake si Sir Terry dengan disupirin si papa. Rencana menjual Missus Goldie pun saya batalkan.
Bulan-bulan selanjutnya pun kami gak mikirin lagi soal jual menjual kendaraan. Hidup disibukkan dengan kehamilan, pindah rumah, persiapan melahirkan, euforia punya bayi baru, dan sebagainya.
Sampai sekitar 2-3 bulan lalu, suami kembali mengangkat wacana tentang mengganti mobil. Tapi beda dengan sebelumnya, suami bermaksud menjual Sir Terry dan Missus Goldie sekaligus dan menggantinya dengan 1 mobil keluarga saja tapi yang matic.
Pertimbangannya karena 3 hal.