Setelah menghabiskan Natal di Medan, satu hari setelah hari Natal yaitu tanggal 26 Desember, kami kembali ke Palembang yang mana di hari yang sama kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Seperti yang saya cerita sebelumnya, kami tiba di apartemen di Jakarta sudah hampir dini hari yang mana bikin kami memutuskan untuk sekalian saja beberes, sarapan, trus baru tidur demi mengistirahatkan badan yang sudah sangat lelah ini. Tadinya ya, si dua bocah kesayangan kami itu berkeras gak mau tidur sehabis sarapan. Mereka bilang kalau mereka gak capek dan daripada tidur mending mereka nonton sama main PS4 saja. Sebagai orangtua mereka, tentulah kami kenal anak-anak kami ya, karena itu kami tau persis kalau mereka sebenarnya juga lelah dan mengantuk, tapi daripada menghabiskan tenaga lagi untuk adu argumen dengan mereka, kami pun memilih membiarkan mereka dengan pilihan mereka sendiri. Selesai sarapan, kami masuk kamar lalu tidur sementara kedua anak itu mengambil posisi nyaman di depan TV.
Sekitar jam 12 siang kami terbangun, dan ternyata dua anak itu juga sudah ikut tergeletak di kamar…hahahaha…. Tuh kan, dibilang juga apa. Mereka tuh semangatnya saja yang tinggi, aslinya mah sudah capek dan ngantuk juga, makanya akhirnya badan mereka sendiri yang meminta untuk tidur π.
Lewat tengah hari barulah mereka berdua terbangun dan barulah kami makan siang.
Karena masih lelah, maka hari pertama di Jakarta itu hanya kami habiskan untuk istirahat saja di apartemen. Keluar cuma di sekitar kompleks apartemen saja sambil anak-anak berkeliling dan menginspeksi kolam renangnya yang ada tiga biji itu satu per satu π.
Esok harinya, tanggal 27, barulah kami keluar buat jalan-jalan setelah sebelumnya makan siang dulu di salah satu resto di gedung apartemen ini.
Kelar makan, kami pun bersiap untuk jalan dengan tempat tujuan pertama adalah IKEA!π
Kenapa pilih ke situ?
Itu karena isi apartemen yang kecil mungil ini tuh masih polosan banget jadi kami berencana buat mendekorasinya dikit-dikit supaya lebih nyaman buat ditinggali pak suami. O ya, ini pertama kalinya lho buat saya ke IKEA, makanya hepi banget rasanya π.
Di IKEA, setelah puas muter-muter, puas mupeng, dan belanja beberapa item yang diperlukan di apartemen, tentu hal yang harus dilakukan adalah makan di restonya dong ya. Puji Tuhan, akhirnya setelah sekian lama, jadi juga saya nyobain IKEA Meatball yang terkenal itu π.

Kalau anak-anak sih jelas pilihannya Salmon ya, kata mereka sih Salmon-nya enak banget π.

Kelar dari IKEA, kami gak langsung balik melainkan jalan dulu ke Living World buat ajak anak-anak main salju di situ π. Anak-anak jelas hepi banget dong ya, maklum lah yang kayak ginian belum ada di Palembang π.
Untuk masuk bermain di sini, kalau saya gak salah ingat harga tiketnya per anak Rp 100.000 sudah termasuk sarung tangan dan sewa sepatu boot. Durasi mainnya (lagi-lagi kalau saya gak salah ingat π ) adalah 30 menit.
Selesai main di Snowy Wonderland, kami masih muter-muter dulu di mall ini sekalian juga singgah di Informa-nya buat lihat-lihat barang yang masih diperlukan buat apartemen, setelah itu kami kemudian pulang. Puji Tuhan, hari itu semua bahagia. Saya bahagia karena bisa cuci mata di IKEA, anak-anak bahagia karena bisa main salju, sementara suami bahagia karena bisa bikin istri serta anak-anaknya bahagia….hihihihi….
Dari cerita di tanggal 27 Desember, sekarang kita loncat ke cerita di tanggal terakhir tahun 2019, yaitu 31 Desember. Di hari itu, kami ajak anak-anak main di Kidzania.
Sebenarnya main di Kidzania ini terjadi di luar rencana. Suami ceritanya di hari itu masih masuk kerja dan saya sendiri sebenarnya sudah janjian untuk ketemuan dengan Pungky di apartemen kami. Tapi kedua bocah ini dari sejak pagi tiba-tiba ribut pengen main ke Kidzania. Ya sudahlah, akhirnya kami ok-kan karena kasihan juga melihat mereka yangΒ mendekam terus di apartemen sejak papanya masuk kerja lagi π . Karena suamiΒ masih harus kerja, maka diputuskanlah kalau saya dan anak-anak berangkat duluan ke Pacific Place dengan pake GoCar dan nanti suami baru nyusul ke sana setelah kerjaannya selesai.
Setelah makan siang dulu di apartemen, barulah kami bertiga berangkat ke Pacific Place. Tiba di sana sekitar jam 1 siang dan langsung menuju ke Kidzania untuk beli tiket main selama 5 jam. O ya, sebelum beli tiket, saya nanya dulu sama petugasnya apakah di dalam rame ato gak. Kata petugasnya sih kondisi di dalam jauh dari rame dan sejauh ini jumlah pengunjung masih di bawah setengah dari kapasitas gedung Kidzania. Syukurlah, karena kalau sampe rame banget rasanya bakal mikir-mikir lagi untuk main di sini. Pengalaman yang lalu waktu main di sini dalam keadaan rame, anak-anak jadinya bukan lama di main, melainkan lama di ngantri. Kan sayang, anak-anak jadi bosan dan buang-buang waktu banget jadinya.
Puji Tuhan, begitu masuk ke dalam ternyata benar, kondisinya jauh dari rame, bahkan tergolong sepi. Anak-anak pun jadi leluasa mencoba satu per satu role play yang ada. Adapun antri, tapi tidak panjang dan kebanyakan hanya menunggu sampai periode sebelumnya selesai.
Selain kondisi yang gak rame, hal lain yang membuat kunjungan ke Kidzania kali ini jauh lebih menyenangkan daripada kunjungan kami sebelumnya (yang kurang lebih 3 tahun lalu itu π) adalah usia anak-anak yang sudah lebih besar. Terutama buat si adek. Kalau dulu ke sini kan usianya masih 3 tahun sehingga mayoritas role play tidak bisa dimainkan mengingat rata-rata persyaratannya adalah untuk anak 6 tahun ke atas. Jadilah dulu itu si adek lebih banyak menghabiskan waktunya nontonin si abang, yang juga sebenarnya lebih banyak nunggu di antrian daripada main π . Puji Tuhan, sekarang kondisinya sudah jauh berbeda. Si abang dan si adek bisa bersama-sama mengikuti hampir semua role play yang ada (satu-dua saja yang mensyaratkan anak usia 7 tahun ke atas) dan mereka tidak perlu mengantri lama-lama.
O ya, pas di laboratorium Yakult itu, si adek bener-bener bikin bangga lho. Pertama, karena dia dengan sangat cepat menyelesaikan lembar kertas kerja ‘penelitiannya’, bahkan lebih cepat dari kakak-kakak lain (kecuali abangnya karena mereka berdua kelar barengan π). Kedua, karena dia bisa presentasi dengan sangat percaya diri bahkan sampe mbaknya senyum-senyum kagum melihat anak ini. Awww…so proud of you dek! π


Di Flight Simulator di atas itu, si abang sempat kesal sama petugas yang ada di situ. Sebabnya adalah karena menurut abang, pesawat yang mereka berdua kendarai seharusnya bisa mendarat dengan sempurna, tapi karena kakak petugas di situ salah pengertian, mesin pesawat mereka malah langsung dimatikan, jadilah pesawatnya malah crash. Si abang kesel banget deh jadinya π .


Di Allianz Secret Agent di atas itu si adek belum bisa ikutan karena syaratnya adalah untuk anak di atas usia 7 tahun. Waktu 3 tahun yang lalu ke sini, si abang gak kesampaian main di sini karena antriannya yang luar biasa panjang, waktu itu kalau gak salah sampe 2 kloter yang ngantri π . Syukurlah kali ini bisa kesampaian juga si abang jadi agen rahasia dan puji Tuhan menurut laporan si abang misi yang dia kerjakan bersama timnya di sini bisa berhasil π.


Dua role play di atas, di mainkan si adek selagi menunggu si abang menyelesaikan misinya sebagai Allianz Secret Agent.

Puji Tuhan, anak-anak puas banget selama 5 jam itu bermain di Kidzania. Foto-foto di atas itu hanya sebagian saja dari semua aktivitas mereka di situ. Kalau mau ditampilin semua, sayanya yang tepar ngedit-ngeditnya π€£.
O ya, sekitar jam 4 akhirnya pak suami bisa gabung bersama kami. Syukurlah meski hanya sedikit, tapi seenggaknya ada beberapa aktivitas anak-anak yang bisa ditonton langsung oleh pak suami.
Sekitar jam 6 malam, kami pun beranjak dari Kidzania.

Sebelum pulang, kami singgah dulu di Kabuto buat makan malam. Di sini makanannya enak-enak yah. Paling suka sama pizza sushi-nya. Ramen-nya juga enak banget.
Gak hanya makanan, minumannya juga enak, bahkan termasuk Beer Coffee-nya yang tadinya ragu-ragu mo saya cobain tapi yang langsung jadi favorit saya dari sejak tegukan pertama π.


Setelah pada kenyang dan puas nongkrong di Kabuto, kami pun beranjak pulang. Pengennya gak kemalaman sampe apartemen, supaya masih punya waktu untuk ibadah menyambut tutup tahun dan esok harinya punya tenaga yang cukup untuk bangun pagi buat ibadah di Gereja.


Puji Tuhan, tak berapa lama kami pun sudah tiba di apartemen. Di kejauhan sana sudah ramai terlihat kembang api yang ditembakkan ke udara di tengah hujan yang perlahan namun pasti terlihat bertambah deras. Siapa yang bakal menyangka kalau hujan di malam itulah yang pada akhirnya membawa bencana banjir di Jakarta dan sekitarnya π₯.
Lalu bagaimana dengan kami?
Apakah terkena dampak dari banjir juga?
Cerita soal ini bakal tayang di tulisan selanjutnya yaaa. Selamat malam, pemirsa! π
Gimana gimana pengalaman pertama ke IKEA? Bahagianya….Kayak masuk Disneyland yak? Wkwkwk.
Iyaaa…Tyk, hahahahaha
Kenaaa. Tp disyukuri saja. Semua pasti ada hikmahnya π
Mdh2an gak ada banjir2 lagi yaaa Fran
waah kebayang hepinya kamu main ke ikea lis.. secara kamu kan suka banget decor ruangan..klo anak2 pasti happy main salju plus kidzania π
Iya Ke, semua bahagia lah pokoknya π
kalap gak liat IKEA nya Lis? Aku liatin katalognya aja seneng hahahaha
Hahahaha…seneng banget sih ke situ, syukurlah gak sampe kalap π
wah puji Tuhan banget ya lis.. gak kena banjir sama sekali…
Iya Man, puji Tuhan banget