
Sudah cukup lama saya berkeinginan bisa menginap di Taman Simalem Resort dengan tujuan utama agar bisa menikmati keindahan terbitnya matahari di Danau Toba seperti pada gambar di atas. Sedari dulu saya sudah sering mendengar tentang Taman Simalem dan betapa indahnya pemandangan yang ditawarkan oleh tempat itu, terutama pada saat sunrise seperti di atas. Sayang, bertahun-tahun semenjak menikah, setiap kali pergi ke Medan kami tak pernah sempat mengunjungi tempat ini. Puji Tuhan, tahun ini dapat libur yang sangat panjang, jadi akhirnya bisa juga kami atur jadwalnya untuk jalan-jalan dan bermalam di Taman Simalem Resort.
Nah, karena ini adalah hal yang sudah lama saya idam-idamkan, maka agenda ke Taman Simalem Resort jadi agenda pertama kami begitu tiba di Sibolga. Hari Kamis, dua hari setelah kami tiba di Sibolga dari Siborong-borong, kami pun langsung menuju ke sana.
Kami berangkat dari Sibolga sekitar jam 6 pagi. Perjalanan menuju Taman Simalem yang terletak di Kabupaten Karo akan memakan waktu sekitar enam jam, karena itu kami harus berangkat pagi-pagi agar bisa tiba di sana sekitar waktu jam makan siang. Karena kami rencananya bakal menginap satu malam di sana, maka hotelnya sudah saya pesan duluan via Traveloka.
Tiga jam pertama perjalanan kami diisi dengan tidur, pas banget memang mengingat tiga jam pertama itu kebanyakan diisi dengan kelokan, termasuk the infamous kelokan antara Sibolga – Tarutung 😅. Begitu kami bangun, ternyata kami udah mulai masuk ke wilayah Dolok Sanggul, trus karena pada kebelet pengen pipis jadilah singgah dulu di Kantor PLN terdekat…hehehe…


Dari situ kami lanjut jalan lagi dan sekitar jam 12 siang, kami pun sudah tiba di Taman Simalem Resort. Puji Tuhan…

Taman Simalem Resort ini terletak di daerah pegunungan tepatnya pada ketinggian kurang lebih 1200 meter di atas permukaan laut dengan luas area sebesar 206 hektar.
Luas banget kaann…
Dan yang bikin lebih istimewa lagi karena area resort ini berbatasan langsung dengan Danau Toba dengan pemandangan yang luar biasa indah. Karena tempatnya yang tinggi, maka rasanya jadi seperti menikmati keindahan Danau Toba dari negeri di atas awan, hal ini memberikan sensasi yang berbeda dibanding menikmati Danau Toba di Parapat ataupun di Pulau Samosir.
Untuk menikmati keindahan serta berbagai fasilitas yang disediakan oleh resort ini, tamu yang datang tidak perlu harus menginap di sini, tapi jika tidak menginap maka akan dikenakan biaya masuk dari yang paling mahal Rp 1.200.000 (atau Rp 1.500.000 pada weekend dan peak season) sampai yang paling murah Rp 25.000 (atau Rp 50.000 pada weekend dan peak season). Yang paling mahal itu kalau kita masuknya berombongan pakai bus, sementara yang paling murah itu kalo kita masuknya pake……
Jalan kaki!
Wkwkwkwkwkwk….
Terkejut juga saya begitu tau ada juga mereka sediakan biaya masuk untuk pejalan kaki ke sini. Secara kayaknya hampir mustahil ya ada orang yang mau masuk ke sini tanpa kendaraan apapun. Udahlah tempatnya jauh dari pemukiman, arealnya yang lebih dari 200 hektar pun bikin mikir kan yaaa….. Siapa coba yang bakal sanggup menikmati fasilitas demi fasilitas yang mana jaraknya dari satu tempat ke tempat lain bisa sekian kilometer hanya dengan jalan kaki…. Duh ampun, ngebayanginnya aja udah kerasa gempor kan ya 🤣.
Kalau kami sendiri karena mau menginap dan udah bikin resrevasi terlebih dahulu, jadi begitu masuk udah gak dikenakan biaya lagi. Trus karena ini pertama kalinya kami ke sini, jadi awalnya sempat bingung soal tempat untuk check in, akhirnya setelah nanya-nanya, bisa juga kami nemuin bagian resepsionis buat proses check in dan saat itulah saya baru tau kalo ternyata untuk akomodasi di resort ini terbagi atas dua bagian besar yaitu Waterfall Lodge dan Tongging Point, yang mana keduanya terpisah jarak yang cukup jauh dengan pemandangan yang juga jauh berbeda serta tentu tempat check in yang berbeda juga. Waterfall Lodge tempatnya dikelilingi hutan, sungai, dan tidak begitu jauh dari areal air terjun. Sementara Tongging Point berada di lokasi dengan pemandangan tepat ke arah Danau Toba.
Begitu tau itu, saya langsung merasa sangat beruntung. Pertama, karena saya pesan kamar yang berada di Tongging Point. Tujuan ke sini dalam rangka menikmati Danau Toba kan ya, jadi memang udah paling pas kalau kamarnya berada tepat di depan Danau Toba. Kedua, saya merasa beruntung karena pada saat itu kami berada di resepsionis Tongging Point, jadi tempat check in-nya udah benar, gak perlu pindah tempat lagi. Jaraknya lumayan jauh lho dari Waterfall Lodge ke Tongging Point, jadi walaupun kami pake kendaraan tapi kan tetep aja rasanya buang-buang waktu banget kalo harus pake acara pindah tempat check in lagi 😅.
Itupun ya, masih aja saya ternyata salah pesan tipe kamar.
Jadi di Traveloka tuh saya pesannya yang tipe kamar Superior Lodge. Pesan itu hanya karena ngelihat sekamar terdiri dari 4 buah bed. Pikir-pikir kayaknya cocok deh buat kami, jadi anak-anak bisa tidur nyaman tanpa perlu pesan dua kamar, apalagi waktu itu dengan tanggal pilihan kami, di Traveloka hanya tersedia dua tipe kamar saja dan tipe kamar itu adalah yang saya rasa paling cocok buat kami.
Ternyata ya, begitu proses check in saya baru tau kalo kamar yang saya pesan itu tidak memiliki ensuite bathroom, jadi kamar mandinya berbagi gitu dengan pengunjung lain di lantai yang sama.
Haduh!
Langsunglah suami minta upgrade room, kalo bisa yang sesuai dengan kami yang bawa dua anak. Saya udah deg-degan aja, kuatir semua kamar udah terlanjur penuh karena saat itu kan pas peak season banget. Puji Tuhan, ternyata masih ada juga kamar yang sesuai kebutuhan kami, yaitu Premier Triple di mana di dalamnya terdapat 1 king bed dan 1 single bed, cocok buat kami 😍. Rate-nya sih memang selisih jauh banget, tapi gak apa, yang penting buat kami adalah bisa nyaman tidur (terutama buat anak-anak yang gak suka sempit-sempitan ya, kalo papa-mamanya sih…duuuhh…sempit-sempitan mah malah tambah asik 😜), apalagi menurut info dari mbak resepsionisnya kalo pemandangan dari balkon kamar itu adalah tepat ke arah danau jadi sesuai sekali buat saya yang pengen banget menikmati indahnya sunrise di Danau Toba.
Setelah reservasi buat kamar kami selesai, kami juga mengambil kamar buat driver. Di resort ini disediakan tempat bermalam khusus untuk driver dengan harga yang terjangkau. Tapi meski harganya murah, menurut laporan dari driver kami tempatnya nyaman banget kok, udah gitu modern serta bersih dan juga tetap dapat gratis breakfast juga dinner di tempat yang sama dengan kami, jadi ya benar-benar nyaman lah.
Karena kamarnya baru akan siap di pukul 3 sore, maka kami memutuskan untuk makan siang dulu lalu muter-muter sambil menikmati berbagai fasilitas yang disediakan oleh resort ini. Namun sebelum kami beranjak dari situ, oleh mbak resepsionis kami dibekali dengan gelang khusus pengunjung yang menginap karena biaya untuk menikmati fasilitas di sini adalah berbeda antara tamu hotel dan tamu biasa. Selain gelang, kami juga dibekali dengan peta, karena saking luasnya tempat ini, jadi untuk mengksplorasinya kita butuh peta supaya tidak tersesat 😄.


Lalu apa saja yang bisa dinikmati di Taman Simalem Resort ini?
Berikut saya jabarkan satu per satu, tapi mohon jangan kaget dengan banyaknya foto di tulisan kali ini yaaa….. 😁
Keindahan Danau Toba dari Ketinggian di One Tree Hill
Berada di Taman Simalem Resort berarti sejauh mata memandang, kita akan dimanjakan dengan keindahan Danau Toba that surely will always take our breath away…


Cantik banget pemandangannya kan?
Padahal itu baru dari jalanan dan restaurannya aja lho, kalo mau yang lebih indah dan lebih puas lagi maka One Tree Hill adalah salah satu tempat yang paling bisa memuaskan keinginan mata kita akan keindahan itu.
One Tree Hill ini berada di sisi ujung yang berbeda dari Tongging Point, karena itu dari tempat kami lumayan jauh untuk menuju ke sana. Memang untuk mengeksplorasi tempat ini kita butuh kendaraan sendiri karena pihak hotel tidak menyediakan fasilitas kendaraan untuk itu.
One Tree Hill ini bisa dibilang berada di tempat yang paling tinggi di seluruh resort ini, gak heran kalau udaranya di sini jauh lebih dingin dibanding tempat lainnya. Suami dan anak-anak sih gak masalah dengan dinginnya, tapi tentu beda dengan saya yang sangat mudah kedinginan. Syukurlah saya udah mempersiapkan diri dengan sweater ya, jadi bisa deh dengan nyaman menikmati indahnya pemandangan di sini tanpa terganggu oleh dinginnya udara saat itu.
O ya, tempat ini disebut One Tree Hill karena memang pada tanah lapang yang cukup luas di sini hanya terdapat satu pohon pinus saja.

Begitu kami tiba di One Tree Hill ini, ternyata tempat ini sudah dipenuhi oleh pengunjung. Wajar sih memang begini ramai karena saat itu lagi musim liburan. Tapi meski ramai, gak sampe yang desak-desakan kok dan setiap pengunjung juga masih bisa dengan leluasa menikmati pemandangan yang ada serta juga tentu, masih nyaman juga untuk foto-foto. Udah jauh-jauh ke sini, gak mungkin lah yaaa gak foto-foto 😁.
Hal pertama yang akan didapati di sini adalah sebuah tanah lapang yang cukup luas di mana terdapat area parkir mobil, bukit kecil tempat pohon pinus yang menjadi latar belakang nama areal ini, serta kapal karam yang jadi salah satu spot favorit untuk berfoto di tempat ini.


Lokasi pohon pinus satu-satunya di bukit ini terletak di atas tanah yang lebih tinggi, jadi untuk menuju ke pohon ini kita kudu naik tangga 😁.






Dari tanah lapang ini, kita bisa turun ke area di bawahnya yang merupakan tempat wajib berfoto dengan Danau Toba sebagai highlight-nya.


Dari area kedua ini, masih ada turunan lagi di mana kita akan bisa menjumpai taman bunga, One Tree Hill Cafe, serta Yoga Area.












Berada di One Tree Hill ini memang rasanya sukar untuk berhenti foto-foto dan mengagumi keindahan danau yang terhampar luas sejauh mata memandang. Apalagi udaranya segar banget kan ya dan waktu kami ke sini cuaca baru habis hujan sehingga tidak ada panas sama sekali, bikin kami tambah betah berlama-lama di sini sampai kemudian teringat bahwa masih banyak lagi yang bisa dieksplorasi di Taman Simalem ini selain pemandangannya yang indah.
Horse Riding and Animal Feeding
Salah satu hal yang bikin saya tambah bersemangat mengunjungi Taman Simalem Resort adalah karena tempat ini tak hanya menyajikan pemandangan yang indah tapi juga menyediakan berbagai macam aktivitas yang menyenangkan untuk anak-anak sehingga bisa dijamin bahwa anak-anak tak akan bosan berada di sini.
Salah satu aktivitas yang disediakan adalah horse riding di sekitar areal Waterfall Lodge.
Jumlah kuda yang disediakan hanya ada dua, jadi kami harus antri dengan pengunjung lain yang sudah duluan ada di situ.



Puji Tuhan, kedua jagoan mama gak ada satupun yang takut saat berada di atas kuda. Ya soalnya kudanya dipegangin sama joki-nya sih, jadi ya aman, gak perlu takut 😁.




Sehabis naik kuda, aktivitas selanjutnya yang bisa dilakukan adalah ngasih makan hewan berupa kelinci, kuda, dan ayam 😁.




Setelah kelinci, hewan selanjutnya yang mereka beri makan adalah kuda yang sukses bikin kedua bocah ragu dan takut menjulurkan tangan mereka ke arah mulut kuda, ya abis ngeliat gigi kuda yang gede-gede aja udah nyeremin ya 😁. Tapi puji Tuhan walo awalnya sempat ragu dan takut-takut, tapi akhirnya mereka berdua berani juga kok menyodorkan wortelnya ke arah mulut kuda 😄.


Sehabis memberi makan kuda, mereka kemudian diarahkan untuk memberi makan ayam setelah sebelumnya dibekali pakan berupa jagung kering.


Puji Tuhan, anak-anak hepi banget dengan kedua aktivitas ini. O ya, untuk kedua aktivitas ini masing-masing anak dikenakan biaya sebesar Rp 70.000 untuk tamu hotel, sementara untuk pengunjung umum dikenakan biaya Rp 100.000.
Lost in Labyrinth
Salah satu aktivitas yang tak kalah seru di Taman Simalem Resort adalah mencari jalan keluar dari labirin yang dindingnya terbuat dari tanaman. Seru sekaligus indah, walo sejujurnya bila dilihat dari atas tampak benar kalo tanamannya udah perlu dipangkas biar rata…hehehe…



Untuk bermain di labirin ini, khusus untuk tamu hotel tidak dikenakan biaya alias gratis sementara untuk pengunjung umum dikenakan biaya Rp 35.000 per orang.
Go Fishing
Ini salah satu aktivitas yang paling dinanti oleh si abang. Sudah lama memang dia pengen memancing tapi kalau sehari-hari agak susah menemukan waktunya. Puji Tuhan di sini selain bisa berekreasi juga bisa memenuhi salah satu keinginan si abang yaitu merasakan pengalaman memancing.
Untuk aktivitas ini kami dikenakan biaya sebesar Rp 30.000 per orang (untuk pengunjung umum biayanya sebesar Rp 40.000) dan dibekali dengan peralatan pancing, umpan, serta pemandu. Lokasi pemancingan ini lumayan jauh dan tidak bisa diakses pakai mobil, jadi ya kudu jalan. Jauh dan melelahkan, tapi anggaplah olahraga ya 😆.

Untuk aktivitas memancing ini, kami diberi waktu selama satu jam yang tidak kami gunakan sampai penuh karena hari saat itu sudah hampir gelap 😁.
Hasil mancingnya bagaimana?
Saya dapat 6 ikan, si abang dapat 5 ikan, sementara suami dan si adek masing-masing hanya dapat 1…hehehehe…
O ya, ikannya kecil-kecil banget di sini dan hasil tangkapannya kudu dibalikin lagi ke dalam kolam.




Enjoying Other Sceneries
Yang indah di Taman Simalem tak hanya pemandangan Danau Toba saja, tapi banyak juga pemandangan lain yang bisa dinikmati seperti taman bunga, sungai, pepohonan, dan sebagainya. Yang pasti, buat yang senang foto-foto, tak akan lah kehabisan objek dan latar untuk difoto di sini 😁.












The Hotel, The Room, The Facilities, The Dining, and The Services
Karena kami ke sini tidak hanya untuk menikmati pemandangan serta aktivitas yang disediakan tapi juga dalam rangka menginap maka tentu salah satu yang perlu dinikmati adalah hotelnya dong ya. Dan setiap kali mengingat pengalaman kami menginap di Tongging Point Hotel Taman Simalem Resort, selalu membuat saya teringat pada keberuntungan kami mendapatkan kamar yang sesuai banget dengan keinginan sehingga membuat pengalaman di sini menjadi sangat menyenangkan dan sesuai dengan harapan.




Arsitektur bangunannya terlihat cantik, kan?
Bagian dalam kamarnya juga bagus dan yang terutama semuanya serba bersih 😘.





Puji Tuhan, bagian dalam kamar sesuai banget dengan harapan jadi rasanya gak rugi membayar cukup mahal untuk kamar ini, apalagi ya pemandangan kamar ini adalah langsung ke arah danau yang mana itu sesuai banget kaaann dengan harapan saya yang ingin bangun pagi dengan pemandangan matahari terbit yang luar biasa indah itu 😍.



Pelayanan dari para stafnya juga terbilang baik, semuanya ramah, dan sigap membantu. O ya, selama berada di sini kita akan sering mendapat sapaan ‘Mejuah-juah’ yang merupakan salam dalam bahasa Karo. Sapaan di daerah Sumatera Utara ini memang ada beberapa sesuai suku, tidak hanya Horas aja, walau itulah yang paling terkenal. Selain Mejuah-juah milik suku Karo, juga ada Ya’ahowu milik suku Nias, serta Njuah-njuah milik suku Pakpak.
Di hotel ini juga terdapat fasilitas kendaraan shuttle untuk mengantar tamu hotel (beserta barang-barang) dari area resepsionis ke area gedung hotel serta juga untuk mengantar tamu ke dari area gedung hotel ke dining hall. Kendaraan shuttle ini diperlukan mengingat jarak antar gedungnya lumayan bikin capek kalo jalan pake kaki…hehehe….
O ya, untuk fasilitas makan, di hotel ini tidak hanya ngasih sarapan gratis tapi juga makan siang atau makan malam. Saat kami berada di situ, kami mendapatkan fasilitas gratis sarapan serta makan malam. Istimewa ya karena kan cukup jarang ada hotel yang menawarkan free lunch/dinner seperti ini.
Di resort ini ada tersedia beberapa kafe dan restoran dengan menu yang ditawarkan adalah berbeda-beda. Sebenarnya waktu siang itu kami tiba di sini, selesai check in, kami tadinya pengen makan siang di Kodon Kodon Cafe, tapi pas nyampe situ semua tempat udah terisi penuh jadi yah udahlah kami balik lagi ke Tongging Point buat makan siang ala buffet di Tongging Point Restaurant. Biaya makan siang di situ adalah sebesar Rp 120.000 per orang untuk dewasa dan Rp 60.000 per orang untuk anak-anak, biaya itu udah termasuk diskon untuk tamu hotel.

Untuk makan malamnya juga ala buffet dan diadakan di Convention Hall. Menu makan malamnya meski gratis tapi banyak dan tambah seru dinikmati karena diiringi sajian live music dengan lagu-lagu khas Batak.
Sementara untuk sarapan keesokan harinya kembali kami nikmati di Tongging Point Restaurant.

Selain menikmati makanan di restorannya, malam hari sesudah makan malam kami juga sempat nongkrong di Tongging Mart & Cafe. Di situ saya dan suami serta driver minum kopi sementara anak-anak minum coklat panas. Asik lho nongkrong-nongkrong di sini karena suasananya enak dan lagi disediakan aneka board and card games yang bisa dinikmati bersama hingga lupa waktu.
Puji Tuhan, semua makanan yang kami nikmati di sini, semuanya terbilang enak. Seingat saya gak ada lah yang mengecewakan. Saya sempat baca beberapa review yang bilang kalo makanan di sini kurang enak, tapi syukur sih pas kami di sini pengalamannya bisa berbeda karena semua jenis makanan yang mereka sediakan terasa lezat di lidah kami. Si adek aja yang pemilih, bisa makan banyak lhooo di sini. Puji Tuhan banget deh rasanya 😘.
Sunrise Watching
Ini hal yang paling saya tunggu-tunggu dan sejujurnya sempat bikin saya deg-degan karena kuatir kalo cuaca di pagi hari akan berawan sehingga membuat terbitnya matahari di Danau Toba jadi tidak seindah yang saya harapkan dan bayangkan selama ini.
Sekitar jam 5 pagi saya bangun dan langsung mengecek suasana di luar. Saat itu langit terlihat cukup berawan, warnanya kelam, bahkan bintang tak ada satu pun yang terlihat. Melihat kondisi seperti itu, kekhawatiran saya semakin bertambah.
Sampai jam setengah enam, kondisi masih tetap sama, sampai kemudian jam mendekati pukul enam pagi dan langit seperti mulai terbuka. Harapan pun terbit di hati saya bahwa saya pun bisa menyaksikan indahnya matahari terbit dari tempat ini…




Semua perubahan cahaya langit itu terjadi di depan mata kami, sampai akhirnya pemandangan indah di bawah ini bisa kami saksikan….

Sewaktu menyaksikan pemandangan di atas, kami hanya bisa terpana (walau saya segera sadar untuk segera mengabadikannya dengan kamera handphone saya sih 😅) karena sungguhlah memang pemandangan itu indah sekali, lebih indah dari yang saya bayangkan, jauh lebih indah dari lukisan. Ketika momen itu terjadi, suasana di sekitar kami yang tadinya ramai oleh suara tamu hotel lain yang ikut menyaksikan dari balkon masing-masing tiba-tiba langsung senyap. Semua terpana oleh keindahan yang terpampang nyata di depan mata kami. Kesenyapan itu bikin suasana terasa bertambah indah karena kicauan burung jadi terdengar jelas sehingga membuat Danau Toba terlihat begitu tenang dan anggun namun sekaligus hidup. Luar biasa. Luar biasa sekali. Saya tak punya kata-kata yang cukup untuk menggambarkan apa yang saya rasakan saat itu, saya cuma bisa bersyukur pada Tuhan karena telah mengabulkan satu permintaan kecil saya yaitu menyaksikan indahnya matahari terbit yang membangunkan Danau Toba…. Saking bersyukurnya, saya terharu hingga ingin menangis rasanya. Duh, puji Tuhan banget, alangkah baiknya Tuhan memberikan keberuntungan seperti ini untuk saya….
Setelah matahari semakin tinggi, cahaya jingga pun menghilang dari langit serta permukaan danau, namun tetap saja keindahannya masih membuat saya terpana…

Keindahan, ketenangan, dan keanggunan Danau Toba memang akan selalu membuat terpana, membuat saya semakin mengagungkan hasil karya tangan Tuhan, Sang Seniman Agung…

Sekali lagi saya benar-benar bersyukur pada Tuhan untuk kesempatan menikmati alam ciptaan-Nya yang demikian indah ini. Kekhawatiran saya bahwa saya tak bisa menikmati keindahan matahari terbit di Danau Toba dari resort ini ternyata tidak terjadi, sebaliknya saya malahan mendapatkan pemandangan yang lebih indah dari yang saya bayangkan.
=======================
Pengalaman kami menginap di Taman Simalem Resort benar-benar menyisakan kenangan yang sangat indah buat kami. Semua terasa sempurna, mulai dari pelayanannya, kamar hotelnya, makanannya, aktivitas yang disediakan, serta terutama tentu pemandangan Danau Toba dan matahari terbitnya. Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa dieksplor di taman ini, contohnya air terjun serta aktivitas berkebun untuk anak-anak, tapi waktu selama satu hari ternyata tidak cukup untuk menjalani semua apalagi karena kami sudah ada agenda melanjutkan perjalanan ke Pulau Samosir. Yah, mungkin di lain waktu ya kami bisa ke sini lagi dan mengeksplorasi apa yang belum sempat kami jalani dalam kesempatan kali ini. Satu hal yang pasti, kami benar-benar puas menginap di resort ini dan tentu masih sangat ingin kembali ke sini lagi. Meski harga kamarnya terbilang mahal tapi jika pelayanan dan fasilitasnya masih sebaik ini (bahkan kalau bisa lebih baik lagi), maka tentu semuanya akan terasa sebanding 😊.
PS:
Untuk baca seri cerita liburan kenaikan kelas tahun ini, silakan klik di sini yaaa 💖
wihiii..lengkap. oke bakal jadi tempat tujuan liburan berikutnya nih. thx infonya yaaa
Siipp…sama2 yaaa 😘
Untuk nama bunga…florist menyebutnya bunga balon untuk filler rangkaian bunga.
Super kereeen Simalem resort. View Toba dari Tongging super keren yaak.
Kami yg sekedar melongok dari Tongging dekat air terjun Sipiso-piso bagian dari geoarea Tongging juga terkagum. Terima kasih Jeng Lis kami diajak piknik hehe…
Awww….makasih banyak bu, akhirnya saya gak penarasan lagi sama nama bunganya 😍
Saya malah belum pernah lho bu nyampe di air terjun sipiso-piso 😅
Baru tau kalau di resort itu masih ada yg model shared bathroom ya. Mungkin buat tempat outing kantor atau retret jd mandinya di luar. Hehehehe. Kebayang kalau as a family repot.
Lumayan juga hotelnya daerah situ. Kayaknya Indonesia harus mulai membangun hotel2 yang berkelas ya karena keindahan tempat wisatanya sayang kalau disia2kan.
Iya, kayaknya mmg banyak yang berombongan nginap di sini, jd bs lbh efisien dr segi harga kalo ngambil kamar yang tipe lodge gitu..
Gila ulasannya lengkap banget sis.
Jadi pengen kesini, katanya banyak ikan bandengnya haha.
Semoga cepat diberi rejeki pergi ke danau toba.
Semoga segera tercapai jalan2 ke Danau Toba-nya yaaa
Liburannya bener bener All Out nih..
Yang paling penting adalah bener-bener have fun selama liburan ini 🙂
Aaah suka ama foto2nya lis…duh Indonesia itu emang indah banget ya,,,
Betul Ky, buanyak sekali pemandangan indah di Indonesia ini 🙂
Masya Allah indah banget pemandangan di foto terakhir itu lis, padahal baru lihat dari foto aja, apalagi kl mengalami sendiri. Sama sekali ga kebayang kl itu di danau toba.
Benar2 liburan yang asyik yaa, berkumpul bersama keluarga di tempat yang indah, pengeeeeeen 😀