Akhirnya, setelah dari tadi pagi dipendam dan disimpan sendiri…
Setelah merasa sesak bukan main dan rasanya ingin meledak gara-gara rasa kesal dan kecewa pada seseorang, menjelang sore ini bisa juga saya merasa lega.
Lagi-lagi setelah curhat dengan suami tercinta.
Thanks GOD, punya suami yang selalu bersedia jadi penampungan keluh kesah saya. Jarak yang jauh bukan masalah untuk kami saling berbagi cerita. Sekalipun memang tak akan sama jika berkomunikasi secara langsung. Tapi puji Tuhan, saya punya suami yang selalu punya waktu untuk mendengarkan cerita saya dan selalu punya pemikiran yang bijak untuk menenangkan saya…
Terima kasih ya pa, untuk kesekian kalinya papa berhasil menenangkan mama…
Love u so much, pa…
Alhamdulillah yah Lis kita diberikan seorang suami yang mampu menenangkan kita disaat hati gundah gulana
God bless you and your family
Tks… God bless u too 🙂